Hal tersebut diungkapkan Dirut Bulog Sutarto Alimoeso di dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (11/2) sore.
Disebutkan, pemasokan beras ke PIBC pada minggu IV bulan November 2009 hanya sebanyak 11.904 ton atau menurun drastis dibandingkan dengan minggu I pada bulan yang sama sebanyak 17.895 ton
Di lain pihak, lanjut Alimoeso, arus pengeluaran beras dari PIBC untuk anpu selama November 2009-Januari 2010 meningkat tajam
BACA JUGA: Pembangkit Mulut Tambang Segera Diputuskan
"Kenaikan pengeluaran beras untuk Anpu dimulai pada minggu pertama November 2009 dengan total pengeluaran sampai dengan Januari 2010 mencapai 53.276 ton atau naik sekitar 151 persen," jelas Alimoeso.Namun, dalam rangka mengatasi kenaikan harga beras akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010, Alimoeso mengaku telah menurunkan Tim Pemantauan ke lapangan pada bulan Desember 2009 ke daerah produsen di Jawa dan pada minggu III desember 2009 ke Sumatera.
"Dasi hasil pemantauan tersebut, bida dikatakan bahwa kenaikan harga beras di PIBC dipengaruhi oleh mundurnya masa tanam yang mengakibatkan mundurnya masa panen
Dijelaskan pula, dengan melaksanakan Operasi Pasar (OP) beras dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang telah dilaksanakan di 8 provinsi, cukup mampu menekan kenaikan harga beras
BACA JUGA: Bulog Klaim Stok Akhir Beras 2009 Terbanyak
"Jumlah total beras OP yang telah direalisasikan di 8 provinsi tersebut mencapai 1.473 ton, di mana penyalurannya hingga saat ini lebih banyak dilaksanakan di Indonesia bagian timur," ungkapnya
BACA JUGA: SBY Beber Capaian Ekonomi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin Minta Pengusaha Tingkatkan Daya Saing
Redaktur : Tim Redaksi