BACA JUGA: Pemerintah Tagih Royalti Batubara Rp688 M
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan hasil penjualan sukuk negara ritel itu mencerminkan pangsa pasar yang masih baik serta potensi yang cukup bagus bagi pembiayaan APBN
"Kita memang ingin mempertebal basis investor surat berharga negara, terutama di pasar domestik
BACA JUGA: Indonesia Miliki 40 Persen Panas Bumi Dunia
Ini untuk menciptakan bonds market yang dalam," kata Menkeu di kantornya, Senin (23/2).Menkeu mengatakan minat masyarakat terhadap SR-001 terbukti sangat tinggi
BACA JUGA: Komisi VII Tunda Penetapan Alpha BBM
Sebagian besar investor, yaitu 6.548 orang atau 45,8 persen, memesan dengan nominal Rp 100 jutaIni memperlihatkan masih terbukanya potensi pasar ritelRata-rata pembelian per investor sebesar Rp 388,69 jutaJumlah investor terbanyak atau 51,65 persen berada di wilayah Indonesia bagian barat selain JakartaNamun volume pemesanan terbesar atau 53,54 persen di DKI Jakarta"Jadi konsentrasi investor, basisnya masih di Jakarta dan Indonesia bagian barat," ujar Ani, sapaan Sri Mulyani
Bank Mandiri merupakan agen penjual pada kelompok bank dengan realisasi penjualan terbesar, yakni Rp 1,374 triliunSedangkan untuk kelompok perusahaan sekuritas, realisasi penjualan terbesar adalah Trimegah Securities Rp 761,455 miliar
Rata-rata volume penjualan untuk seluruh agen penjual mencapai Rp 427,407 miliarTerdapat enam agen penjual yang realisasi penjualannya di atas rata-rataYaitu, AAA Securities, Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, HSBC, Bank Mandiri, dan Trimegah Securities
Dari total investor sebanyak 14.295 orang, terdapat 3 agen penjual dengan investor terbanyakYaitu Bank Mandiri (44,58 persen), Bank Syariah Mandiri (10,30 persen), dan HSBC (9,32 persen)"Jadi memang ada perpindahan dari investor tabungan."(sof/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Mega Proyek Kelistrikan Dibangun di Jambi
Redaktur : Tim Redaksi