Pernyataan Fahri Dianggap Bentuk Perang Terbuka Melawan Santri

Rabu, 02 Juli 2014 – 15:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Hujatan Politisi PKS Fahri Hamzah yang menyatakan capres Joko Widodo alias Jokowi sinting lantaran menjanjikan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional terus mendapat kecaman. Kali ini giliran Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (DPN Gemasaba), Ghozali Munir yang mengecam keras.

"Pernyataan Fahri Hamzah sangat tendensius, tidak berpendidikan, di luar norma kesantunan dan menunjukkan bahwa kualitas pribadi Fahri kacangan” geram Ghozali, kepada wartawan, Jakarta, Rabu (2/7).

BACA JUGA: Remehkan Volunterisme, Politisi Gerindra Dicap Terbiasa Politik Transaksional

Menurut Ghozali, penggunaan kata “sinting” sungguh di luar kewajaran. Menurutnya, pernyataan itu menunjukkan bahwa Fahri Hamzah memendam kebencian atas kaum santri  yang merupakan salah satu pilar kemerdekaan atau tulang punggung berdirinya republik ini. Ghozali pun menyebut bahwa pernyataan "sinting" tersebut sebagai bentuk perang terbuka antara Fahri Hamzah yang mewakili kaum wahabi melawan kaum santri.

“Ucapan Fahri sangat tidak layak dan sepertinya merupakan sebuah bentuk ungkapan kebencian atas kaum santri. Seandainya Fahri memahami sejarah betapa besarnya peran kaum santri atas berdirinya republik ini, tentu Fahri tidak akan berani berbicara seperti itu ” imbuh Ghozali.

BACA JUGA: Dakwaan Sogok MS Kaban Cs Terbukti, Anggoro Kena 5 Tahun Bui

Karena itu, DPN GEMASABA menuntut Fahri agar menarik ucapannya dan meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kaum santri di seluruh Indonesia. Apabila Fahri tidak mau meminta maaf dan mencabut pernyataannya, maka itu bukti keangkuhan Fahri dan Prabowo beserta tim suksesnya secara umum.

Tak sampai di situ, Ghozali pun meminta Prabowo dan timsesnya untuk menegur Fahri. Namun, apabila capres nomor urut 1 itu tak menegur, maka itu adalah bukti bahwa Prabowo dan tim suksesnya melecehkan kaum santri sehingga pasangan tersebut tidak layak untuk dipilih pada pilpres 9 Juli mendatang. (mas/jpnn)

BACA JUGA: Layanan Publik Harus Murah dan Cepat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kouta Penempatan Transmigran Tahun Ini Menurun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler