MEDAN--Setelah berhasil menangkap 6 orang residivis teroris, jajaran Polda Sumut kembali membekuk jaringan merekaKali ini, yang bergerak adalah Direktorat Polisi Perairan (Dit Pol Air) Polda Sumut, yang berhasil menangkap empat perompak laut yang kerap meresahkan kapal-kapal di perairan pantai timur Sumatera Utara, Selasa (13/4) dini hari
BACA JUGA: Memburu Tikus Bernama Makelar Kasus
Dari keterangan dihimpun di Mako Dit Pol Air Polda Sumut, ketiga perompak laut yang berhasil diamankan masing-masing Deni Syahputra, (33) warga Pajak Batu, Kecamatan Medan Belawan
Satu lagi, tersangka Muhammad Nuh, diamankan di Jalan
BACA JUGA: 79 Pengacara Kalsel Bela Susno
Lolom, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Selasa (13/4) dinihari sekitar pukul 00.30 WIBTiga tersangka yakni Deni, Nuh, dan Syaiful merupakan perompak laut yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak kepolisian
BACA JUGA: Kerugian Bentrok Priok bisa Triliunan Rupiah
Selain itu, dari hasil pemeriksaan, ketiga tersangka memiliki hubungan dengan MAkbar, salah seorang anggota teroris yang ditembak Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Nanggroe Aceh Darussalam.Direktur Dit Pol Air Kombes Pol Bastomy Sanap didampingi Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Baharuddin Djafar kepada wartawan menjelaskan, MAkbar sendiri juga salah satu DPO petugas Direktorat Polisi Perairan Polda Sumut karena terlibat dalam sejumlah perompakan di perairan pantai timur," kata Bastomy.
Kuat dugaan, dari hasil pemeriksaan dan analisa penyidik, ketiga tersangka yang dibekuk terlibat jaringan teroris di Aceh sementara hasil rampasan digunakan untuk membiayai pelatihan jaringan teroris yang hingga kini masih terus diburu kepolisian.
Bastomy menjelaskan, komplotan ini telah puluhan kali melakukan perompakan dan penyanderaan nelayan yang sedang melaut di kawasan perairan SumutDisebutkannya, tersangka Deni diamankan petugas di kawasan Simpang Lambok, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Senin (12/4) malam sekitar pukul 23.00 WIBPetugas terpaksa melumpuhkan kaki kiri Deni karena berusaha melarikan diri saat digiring menuju persembunyian Ucok Ceper, salah seorang tersangka lain.
Masih menurut bastomy, berdasarkan keterangan dari ketiga tersangka, mereka mulai menjadi perompak sejak diajak M Akbar“Mereka ini rata-rata nelayang yang karena kurang tangkapan, kemudian berhasil dibujuk M Akbar untuk merompakDari penuturan mereka, dana hasil rompakan memang sebagian disisihkan untuk teroris di AcehMereka ini tidak terlibat langsung disana (aceh), tapi hanya ditugaskan mencari dana,” ungkap Bastomy
Jajaran Dit Pol air juga berhasil menyelamatkan dua korban yakni HAsnan Matondang (42) yang merupakan nahkoda kapal KMCahaya Mitra LautKorban ini adalah warga Desa Sei Nangka, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten AsahanSedang Sangkot Manurung (45) tahun, merupakan nahkoda kapal ikan KMPrima Jaya, warga Bagan Asahan, Kabupaten AsahanKedua nakhoda ini disandera saat lempar sauh di kawasan perairan Pulau Berhala, Kabupaten Serdang Bedagai, Jumat (9/4) lalu
Diceritakan Asnan, dia disandera saat sedang tertidur di dalam kapal"Tiba-tiba Anak Buah Kapal (ABK) membangunkan dan mengatakan ada empat perompak bersenjata api menaiki kapalDengan todongan senjata api, Asnan kemudian dibawa oleh komplotan perompak laut," cerita AsnanSetelah itu, Asnan dikurung dan dipindah-pindahkan ke sejumlah tempatPerompak menuntut tembusanHanya saja, Asnan mengaku lupa berapa nilai tebusan yang diminta(min/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Harus Siap Dipaksa Pindah Daerah
Redaktur : Soetomo Samsu