JAKARTA - Pemerintah Indonesia berpikir seribu kali merespons lampu hijau Somalia yang mengizinkan militer RI untuk membebaskan 20 awak kapal MV Sinar KudusPadahal, jika opsi pembebasan sandera yang diambil, pasukan khusus TNI cukup membutuhkan waktu 10 menit untuk beraksi
BACA JUGA: Mahfud: Negara Harus Segera Bertindak
"Anak-anak itu terlatih
BACA JUGA: Radiasi Nuklir Jepang Meluas, Indonesia Masih Aman
Alumni AAL 1973 itu menyebut Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL memiliki kemampuan yang sangat baik untuk operasi laut"Sebenarnya yang dibutuhkan itu ketegasan pemerintah
BACA JUGA: Krisis Fukushima Setara Chernobyl
Kalau ditanya apakah TNI siap, saya bisa jamin pasti 100 persen ready," kata mantan KSAL yang menjabat di era 2005-2007 iniDenjaka adalah prajurit pilihan TNI ALUntuk menjadi anggota Denjaka, seorang prajurit harus berkualifikasi intai amphibi terlebih duluDenjaka berada dalam alur komando Korps Marinir
Selama ini, Denjaka juga rajin berlatih penanggulangan aspek teror laut di kapal-kapal tanker di tengah lautSemua personel Denjaka berkualifikasi penembak jitu dan bisa renang di laut dengan tangan terikat. Mereka juga berkemampuan untuk melakukan penyusupan bawah air dan juga peledakan bawah kapal (underwater demolition)
Slamet yakin, jika opsi militer diambil, kewibawaan pemerintah Indonesia di dunia internasional akan terjaga"Saya kira ini juga akan menimbulkan efek jera juga bagi perompakIni kapal Indonesia, jangan main-main," katanya
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera menilai satuan penanggulangan teror Sat-81 Kopassus juga memiliki kemampuan untuk melakukan penyelamatan awak kapal Sinar Kudus"Kualitasnya diakui secara internasionalReputasinya sangat baik," kata Rizal
Satgultor 81 Kopassus sekarang dipimpin oleh Kolonel Nyoman CantiasaNyoman yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Asisten Intelijen Kopassus itu dikenal sebagai prajurit komando yang punya rekam jejak anti teror mumpuniNyoman misalnya pernah memimpin operasi anti sniper gelap saat kerusuhan Ambon pecah di era 2000-2002.
Rizal menyebut, TNI pasti sudah melakukan kajian terhadap opsi-opsi pembebasan"Tapi, memang sangat tidak mungkin disebutkan karena itu namanya memberi bocoran pada musuh," kata periset pertahanan yang baru pulang dari markas Pentagon Amerika Serikat ini
Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos ini dari berbagai sumber, sejak awal bulan lalu, satu peleton Satgultor 81 Kopassus sudah disiapkanBahkan tim terpilih ini sudah digerakkan ke luar JakartaNamun, sumber resmi termasuk Danjen Kopassus Mayjen Lodewijk Freidrich Paulus menolak menyebutkan secara detail persiapan Kopassus"Soal itu, tanya ke Panglima TNI," kata Lodewijk di Mako Kopassus(fal/rdl/ zul/gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dubes Somalia Dukung Intervensi Militer
Redaktur : Tim Redaksi