Persaingan Makin Sengit, Perbarindo Bawa BPR-BPRS Go Digital

Senin, 28 Maret 2022 – 23:35 WIB
Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) menggelar rakernas untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 melanda. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) akhirnya menggelar rapat kerja nasional (Rakernas), Senin (28/3), untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 menerjang Indonesia pada awal Maret 2020.

Acara rakernas kali ini sangat istimewa, karena dilaksanakan secara hybrid melibatkan peserta yang hadir secara luring dan daring.

BACA JUGA: OJK Genjot Digitaliasasi BPR

Kegiatan ini diikuti oleh hampir seluruh pelaku industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang ada di Indonesia.

Peserta yang hadir secara langsung adalah para pengurus DPP dan DPD Perbarindo seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Seperti ini Persiapan Industri BPR - BPRS Hadapi Revolusi 4.0

Sedangkan yang hadir secara virtual melalui aplikasi zoom adalah para pengurus anggota Perbarindo.

Peserta sangat antusias mengikuti acara Rakernas Perbarindo yang disertai dengan launching BPR e-cash dan BPR Digi.

BACA JUGA: BPR Intidana Sukses Makmur Optimistis Terus Berprestasi di Masa Pandemi

Selain itu, dalam acara ini juga dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman antara Perbarindo dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan daya saing industri BPR–BPRS di Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto menyampaikan bahwa selama pandemi kinerja Industri BPR–BPRS tetap tumbuh positif, meski melambat.

Seperti terlihat pada indikator kinerja pada Tahun 2021. Aset industri BPR tumbuh sebesar 8,62% dan BPRS tumbuh 14,16%, sedangkan Kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 5,24% (BPR) dan 12,20% (BPRS) dan dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan tumbuh 9,47% (BPR) dan BPRS 15,60% serta deposito tumbuh sebesar 10,56% (BPR) dan 19,34% (BPRS).

BPR–BPRS tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, meskipun dalam masa pandemi Covid-19.

“Kami tetap hadir di tengah masyarakat, membantu masyarakat yang terdampak dengan program restrukturisasi, mengusulkan untuk menerima subsidi bunga dari Pemerintah dan terus melakukan pendampingan, edukasi serta literasi keuangan kepada masyarakat dan pelaku UMKM,” ujarnya.

Industri BPR – BPRS saat ini memang menghadapi tantangan yang tidak mudah. Pandemi Covid-19 yang belum diketahui sampai kapan akan berakhir, tentu akan terus membayangi pertumbuhan kinerja BPR – BPRS.

Selain itu, perkembangan bisnis yang dinamis mendorong lembaga jasa keuangan baik bank maupun non bank, sangat ekspansif dalam menyasar yang selama ini menjadi pangsa pasar BPR – BPRS.

Kondisi ini tentunya mendorong terjadinya persaingan usaha yang makin kompetitif, antara BPR – BPRS dengan pelaku usaha jasa keuangan.

Pada sisi lain, pandemi Covid telah mendorong naiknya preferensi masyarakat menggunakan transaksi yang berbasis digital baik untuk layanan perbankan maupun untuk berbelanja melalui aplikasi dan e-commerce.

Untuk menjawab hal tersebut, Perbarindo bersama dengan PT Finnet Indonesia telah melahirkan produk co-branding dengan nama Finpay Money BPR e-cash.

Produk ini merupakan uang elektronik yang akan menghadirkan kemudahan transaksi untuk pembelian dan pembayaran beragam kebutuhan serta dilengkapi dengan QRIS.

Selain layanan di atas, Perbarindo dengan Telkom Sigma telah mengembangkan produk BPR Digi untuk menjawab kebutuhan masyakarat akan pelayanan transaksi yang mudah, cepat, sederhana dan aman.

Produk BPR Digi merupakan produk layanan digital berbasis rekening (number of account) yang memberikan kemudahan akses informasi dan berbagai layanan transaksi. Nasabah cukup menggunakan telepon seluler dan koneksi internet tanpa harus datang ke kantor BPR.

Sinergi lainnya yang terus dilakukan yaitu kerja sama dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dalam optimalisasi layanan perbankan kepada masyarakat.

Kerja sama dengan Pefindo Biro Kredit untuk layanan pemanfaatan data informasi perkreditan bagi anggota Perbarindo.

Kemudian ada kerja sama dengan Unversitas Gunadarma dalam peningkatan peran dan fungsi Perbarindo dalam pengembangan Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia.

Kerja sama terakhir dijalin dengan Program Diploma Keuangan dan Perbankan Indonesia (prodikpi) untuk mendukung pengembangan SDM BPR – BPRS melalui penyediaan modul, narasumber dan fasilitasi magang.

“Untuk itu, pilihan kami dalam merespon tantangan akan disrupsi teknologi dan perubahan preferensi masyarakat adalah melakukan strategic partnership dan kolaborasi. Tentunya dengan model bisnis yang saling melengkapi, menguntungkan dan mendorong tumbuh bersama. Sehingga dampak akhirnya, masyarakat yang dilayani lebih mudah, cepat dan aman," tegas Joko. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler