jpnn.com - jpnn.com - Persegres Gresik United sudah melengkapi regulasi baru PSSI terkait pemain asing, 2 plus 1 (dua non-Asia, satu Asia).
Itu setelah Persegres mendatangkan eks gelandang Persela Lamongan dari Korea Selatan, Choi Hyun-yeon.
BACA JUGA: Diarsiteki Pelatih Asal Jawa Timur
Sementara di satu sisi, manajemen tengah berusaha merampungkan negosiasi kontrak dengan top scorer Persegres musim lalu, Patrick da Silva (Brasil).
Nah, dengan tinggal satu nama lagi, kemana nantinya sisa kuota asing itu bakal ditempatkan?
BACA JUGA: Persegres Serius Datangkan Ibnu Grahan
Sebab, jika menilik tren yang ada di klub-klub Liga Indonesia 1, kebanyakan mereka bakal menggunakan kuota itu untuk merekrut penyerang, gelandang, dan bek tengah (stopper).
Namun, bagi Pelatih Kepala Persegres Hanafi, dia lebih ingin memaksimalkan slot tersebut untuk menambah kekuatan di lini tengah.
BACA JUGA: Pencapaian Buruk Persegres di TSC Terancam Terulang
Sebab, dia melihat karakter Hyun-yeon lebih berorientasi menyerang. ”Jadi, kalau bisa, saya ingin menambah amunisi dengan pemain bertipe gelandang bertahan,” ujarnya ketika dikonfirmasi kemarin (16/1).
Khusus untuk gelandang bertahan ini, pelatih asal Malang tersebut memiliki kriteria khusus. Yakni, si pemain asing itu harus memiliki jangkung.
Sebab, pemain tersebut bakal menjadi inti dari filosofi Sepak Bola Gembira yang bakal dia terapkan di penghuni peringkat 17 kompetisi Indonesian Soccer Championship (ISC) musim lalu tersebut.
Dengan tinggi yang sesuai dengan kriteria Hanafi, si pemain tersebut diharapkan bisa menghalau passing-passing lambung dari lawan.
Sebab, dia menghendaki permainan Persegres dimulai dari tengah, bukan dari belakang. ”Kalau dari belakang, ada kans besar bola tersebut direbut lawan,” tuturnya seperti diberitakan Jawa Pos hari ini.
”Jika itu terjadi, ini bakal sangat berbahaya buat pertahanan kami,” lanjutnya.
Selain memiliki duel udara yang bagus, nantinya gelandang asing itu juga bisa berperan sebagai bek tambahan.
”Nantinya, dia bisa menutup celah ketika diserang, atau salah satu bek membantu serangan,” papar pelatih yang menjadi arstek Perseru Serui di kompetisi ISC musim lalu itu.
Nah, konsekuensi dari memaksimalkan slot pemain asing di lini tengah, Hanafi menjelaskan bahwa dia harus mencari dengan sangat cermat bek tengah lokal yang sangat berkualitas. Menurutnya, hal itu tidak akan sulit.
Sebab, dia berpatokan ketika masih menangani Persis Solo 2006 silam. Saat itu, Hanafi memiliki sosok bek ideal dalam diri Wahyu Wiji Astanto.
Karena itu, Hanafi menyatakan bahwa dia bakal melakukan komunikasi dengan manajemen untuk menggelar seleksi tertutup demi mendapatkan bek yang diinginkan. ”Minimal, dari sepuluh nama, syukur kami bisa memperoleh dua nama yang sangat bagus,” paparnya.
Bagaimana jika dia tidak mendapatkan duet pemain jantung pertahanan yang sesuai dengan kapasitasnya? Hanafi menjawab dia bakal kembali ke skema lama; merekrut bek asing.
”Namun, saya bakal berusaha untuk mendapatkan bek tengah yang sangat berkualitas,” pungkasnya. (apu)
Redaktur & Reporter : Budi