Persiapkan Transportasi Modern di Jawa Timur, Balitbanghub Gandeng ITS

Jumat, 28 Mei 2021 – 23:57 WIB
Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) melakukan kunjungan ke Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya untuk mematangkan substansi Kajian Kebijakan Penyelenggaran Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Provinsi Jawa Timur. Foto dok Balitbanghub

jpnn.com, SURABAYA - Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) melakukan kunjungan ke Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya untuk mematangkan substansi Kajian Kebijakan Penyelenggaran Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Provinsi Jawa Timur pada Kamis (27/5) pagi.

Kepala Badan Litbang Perhubungan (Kabalitbanghub) Umar Aris mengatakan pihaknya bersama ITB, UGM dan ITS telah menyusun Naskah Akademik Regulasi Penyelenggaraan ART sebagai pedoman penyelenggaraan ART.

BACA JUGA: Kembangkan Perkeretaapian di Indonesia, Balitbang Perhubungan Gandeng Stakeholder

"Banyak hal kami kira dibahas pada pertemuan  ini antara lain membahas legal aspek teknis, operasional, tata ruang, ekonomi, serta dampak lingkungan dalam penyelenggaraan ART," ujar Umar.

Selain itu terdapat beberapa hal yang dikemukakan pada pertemuan ini guna mempersiapkan transformasi transportasi di Provinsi Jawa Timur.

BACA JUGA: Laba Bersih Meningkat, Telkom Bagikan Dividen Rp16,64 Triliun

Di antaranya posisi perencanaan ART sebagai bagian dari rencana induk transportasi perkeretaapian Indonesia, peran ART sebagai penghubung pusat pertumbuhan ekonomi, penyesuaian dalam menggunakan jaringan jalan, spesifikasi prasarana dan fasilitas ART yang mendukung, serta hak dan kewajiban dari stakeholder yang terlibat.

“Kami menunggu kebijakan Pak Wagub terkait dengan perpres tersebut dan tindak lanjut dari Naskah Akademik Regulasi Penyelenggaraan ART pada tataran kebijakan daerah sesuai kewenangannya, kerangka regulasinya seperti apa, ruang pemenfaatannnya sesuai tata ruang, kemudian integrasi moda transportasi. Ini tentunya butuh kerangka hukumnya,” tutur Umar.

BACA JUGA: Lakalantas di Perlintasan Kereta Api, Mobil Avanza Remuk Jadi Kayak Begini

Wakil Gubernur Emil Dardak menyambut baik sistem transportasi modern dan ramah lingkungan ini untuk diterapkan di Kota Surabaya dan sekitarnya, melalui Kajian Kolaboarsi antara Tim Peneliti ITS dan Badan Litbang Perhubungan terkait Kebijakan Implementasi ART di Surabaya.

"Secara strategis, Kota Surabaya sudah siap. Begitu pula aglomerasi Kota Surabaya, Kab. Gresik dan Kab. Sidoarjo," kata Emil di Ruang Rektor ITS.

Meski rencana penyediaan ART sudah masuk dalam kajian awal, Emil tetap mengingatkan pentingnya soal regulasi, teknis, rute dan biaya penyediaannya.

Saat ini rencana pengembangan ART  telah dimasukan dalam revisi rencana tata ruang wilayah Kota Surabaya pada 2014 – 2034 dan detail tata ruang dan peraturan zonasi Kota Surabaya pada 2018 – 2038.

Terdapat tiga rencana trase alternatif yang akan diimplementasikan berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Badan Litbang Perhubungan bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Senada dengan Wagub, Rektor ITS Mohammad Ashari mengatakan rencana penyelenggaraan ART ini harus dapat disubtitusikan dengan rencana pembangunan daerah provinsi Jawa Timur yang sudah ada.

Jika dilihat dari segi teknis, ART merupakan moda transportasi kereta yang akan berjalan di jalan raya, sehingga perlu koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait.

“Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah ingin meningkatkan kereta api Sidoarjo – Surabaya, ini harus bisa disubtitusi, tidak boleh tabrakan, sehingga perlu koordinasi dan perencanaan matang, itulah yang akan dilakukan ITS dengan seluruh stakeholder,” kata Ashari.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rayakan 1 Tahun Status Berizin dari OJK, DanaRupiah Banjir Program Berhadiah


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler