jpnn.com - BANDUNG - Arsitek Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman enggan terpengaruh statistik timnya kerap kesulitan mendulang hasil positif saat melawat ke markas Sriwijaya FC.
Pelatih asal Majalengka ini lebih memilih untuk mengajak anak asuhnya fokus dan tampil maksimal di lapangan, lantaran tak dapat dijadikan acuan.
BACA JUGA: Ribery Bakal Dipaksa Kembali ke Les Bleus
Seperti saat melawat ke kandang Semen Padang, sebenarnya 'Maung Bandung' selalu bisa mencuri poin, namun di Indonesia Super League (ISL) 2014, tren tersebut nampaknya harus berakhir setelah kalahnya tim kebanggaan Bobotoh itu dengan skor 1-3 di Stadion H Agus Salim (15/8).
Nah, saat bertandang ke Markas Sriwijaya FC di Stadion Si Jakabaring, sore ini (5/9), Djanur-sapaan Djadjang Nurdjaman -berharap anak asuhnya bisa mengubah hasil buruk, sekaligus menutup pertandingan di putaran kedua ini dengan manis
BACA JUGA: PT LI Tidak Akan Seragamkan Kick Off
"Saya selalu ingin mengajak pemain untuk melupakan statistik dimanapun, ada sebagian yang berhasil dan sebagian yang miss, seperti di Semen Padang tidak pernah kalah, tapi terakhir kalah, jadi saya tidak berpegang kepada statistik, mudah-mudahan di sini (Palembang) tidak pernah menang, besok bisa menang," tutur Djadjang.
Soal rivalnya kali ini, Djanur-sapaannya- mengatakan "Laskar Wong Kito" akan tampil dengan semangat tinggi, terlebih partai kali ini akan menjadi laga pemungkas Sriwijaya FC setelah terseok-seok dan tak lolos.delapan besar.
BACA JUGA: Demi Pulangkan Pogba, MU Sudah Siapkan Rp 1,1 Triliun
Hal itu akan membuat pemain lawan termotivasi untuk menunjukan performa terbaiknya demi meyakinkan manajemen agar dipertahankan memperkuat Sriwijaya FC di musim berikutnya.
"Pastinya besok (hari ini) motivasi mereka akan berlipat karena disaat-saat terakhir mereka membutuhkan masa depan, dan ini akan menjadi ancaman, pemain akan menunjukan pada manajer," katanya.
Ditambahkan Djanur, dia pun memiliki catatan khusus pada pelatih Sriwijaya FC, Subangkit. Menurutnya, selain berpengalaman meramu tim di ISL, mantan penggawa Persibera Perserikatan itu menilai Subangkit merupakan tipikal pelatih yang disiplin.
"Subangkit sendiri sebenarnya pelatih yang sudah cukup lama di ISL, banyak memegang klub, pelatih yang cukup baik dan disiplin," jelasnya.
Selain itu Djanur pun bakal mengantisipasi kekuatan penuh Sriwijaya FC. Pasalnya pasukan Subangkit sudah dapat diperkuat empat pemainnya yang sebelumnya absen saat ditekuk Pelita Bandung Raya (PBR) dengan skor 2-1, di hadapan publik sendiri (31/8).
Pemain itu yakni, Firdaus Ramadhan, Erol Iba, Rifan Nahumaruri, dan Syakir Sulaiman yang mengalami cedera.
Kendati demikian, menyikapi ini, Djanur mengaku tak akan menerapkan strategi khusus.
"Kalau strategi khusus enggak ada, tapi kita tahu bahwa Sriwijaya akan menurunkan skuad terbaiknya karena pemain mereka sudah bisa turun semua. Itu yang kita antisipasi untuk meladeni permainan mereka," tambahnya.
Sebelum pergi ke Palembang, tiga penggawa' Pangeran Biru', Firman Utina, Vladimir Vujovic, dan Makan Konate sempat mengalami penurunan kondisi fisik. Djanur mengatakan ketiganya sudah ada dalam progres yang baik.
Dia menyatakan kesiapan timnya untuk menghadapi Sriwijaya FC. "Alhamdulillah semua yang saya bawa (18 pemain) siap tampil. Artinya yang tadinya diragukan, Firman, Vladimir dan Konate sampai hari ini (kemarin) dalam keadaan siap diturunkan dan mudah-mudahan semakin membaik," harapnya.
Walaupun minus M.Ridwan yang tengah mempersiapkan ibadah Haji, Persib tetap ngotot mengamankan poin maksimal di laga pemungkas putaran kedua ISL musim ini.
Bahkan walaupun skuadnya sebenarnya dapat bersikap lebih santai karena sudah menggenggam tiket delapan besar, pasukannya tetap berambisi menggusur Semen Padang dari urutan dua tabel klasemen wilayah Barat.
"Kita datang ke sini membawa pemain terbaik, kecuali Ridwan. Jadi walaupun kita sudah memastikan lolos, tapi dalam pertandingan terakhir di fase grup ini kita tidak ingin menyerah, tetap dikhususkan kepada pemain untuk mencoba meraih kemenangan," tandasnya.
Dia mengingatkan soal kondisi cuaca di Palembang yang berbeda dengan Kota Kembang. Walaupun beberapa amunisinya, seperti Tantan, Firman Utina, Supardi Natsir, Ahmad Jufriyanto, Abdul Rahman dan M.Ridwan (absen), sempat membela Sriwijaya FC, namun tetap harus beradaptasi kembali karena sudah terbiasa dengan iklim di Bandung.
"Sudah saya sampaikan cuacanya panas. Saya sudah mewanti-wanti pemain walaupun di sini (Persib) banyak mantan pemain Sriwijaya FC, tapi sudah berbeda. Mereka sudah sering bermain di Bandung, pasti perlu waktu untuk kembali beradaptasi dengan cuaca. Itu tidak cukup dengan hanya satu hari, pasti menjadi kendala tapi mudah-mudahan bisa diatasi," paparnya.(yan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya FC v Persib: Penentuan Runner Up di Laga Pamungkas
Redaktur : Tim Redaksi