JAKARTA - Pemerintah secara bertahap akan memperbesar porsi anggaran pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista) dibanding belanja rutin pegawaiPenambahan anggaran pertahanan bisa difokuskan ke belanja non pegawai, karena pemerintah menempuh kebijakan zero growth untuk personel TNI
BACA JUGA: Kasus Langkat Tak Hanya Satu
Langkah tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pokok minimal pertahananan pada 2014 mendatang.Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan hal tersebut usai rapat terbatas bidang pertahanan di Kantor Kemhan, Jakarta, kemarin
"Jadi kalau sekarang komposisinya 50-50, ke depan belanja pegawai dan non pemeliharaan menurun
BACA JUGA: Ingatkan Politisi Tidak Mencampuri Hukum
Ini bisa karena ada kebijakan zero growth," kata PurnomoBACA JUGA: Sri Mulyani Merasa Tak Diistimewakan
Purnomo mengatakan, pemerintah anggaran pertahanan juga akan ditingkatkan dari tahun ke tahunSaat ini, kata Purnomo, anggaran pertahanan baru mencapai 0,9 persen Produk Domestik Bruto (PDB)Pada 2014, diharapkan menjadi 1,2-1,5 persen PDBAnggaran pertahanan 2010 saat ini mencapai sekitar Rp 40 triliun.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, alokasi anggaran pertahanan pada 2004-2009 masih relatif kecilSebab, peemrintah fokus kepada prioritas anggaran pemulihan perekonomian nasionalSBY berharap, dengan makin meningkatnya volume perekonomian nasional, anggaran pertahanan juga bisa ditambah"Insya Allah perekonomian kita terus meningkatBahkan bisa mencapai 7 persenMaka sudah saatnya anggaran untuk pertahanan kita tingkatkan secara signifikan," kata SBY.
Presiden mengatakan, agar anggaran benar-benar efektif, harus digunakan strategi dan kebijakan yang tepat. "Harapan kita pada 2014, postur pertahanan kita, postur TNI kita sudah mendekati sasaran pembangunan kita, yakni dicapainya kekuatan minimal yang diperlukan atau minimum essential forces," katanya(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara DL Sitorus Protes
Redaktur : Soetomo Samsu