Pertamina EP Garap Lapangan Tua

Selasa, 15 Maret 2011 – 19:37 WIB
JAKARTA - Pertamina EP, salah satu perusahaan PT Pertamina, tengah gencar melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumur tua untuk mempertahankan pertumbuhan produksi minyak dan gas bumiSalah satu eksploitasi yang kini dilakukan adalah pemboran sumur PMB-21 yang dilakukan Pertamina EP Region Sumatera di Prabumulih, Sumatera Selatan.

Presiden Direktur Pertamina EP Salis S Aprilian mengatakan, tahun ini, Pertamina EP merencanakan pemboran eksploitasi 48 sumur dan 19 sumur kerja ulang di wilayah Region Sumatera

BACA JUGA: Pemerintah Bahas Merger SCTV-Indosiar

"Angka tersebut merupakan bagian dari keseluruhan rencana kerja Pertamina EP pada tahun 2011 yang terdiri dari pemboran eksploitasi sebanyak 155 sumur dan 72 sumur kerja ulang pindah lapisan (KUPL)," ujar Salis dalam keterangannya, Senin (14/3).

Kegiatan Pertamina EP di Region Sumatera berada di empat lapangan, yakni Rantau (Nanggroe Aceh Darussalam), Pangkalan Susu (Sumatera Utara), Pendopo dan Prabumulih (Sumatera Selatan)
Selain itu, juga diperkuat dengan operasi di lima Unit Bisnis EP (UBEP) ADERA, Limau, dan Ramba di Sumatera Selatan, UBEP Lirik di Riau, dan UBEP Jambi di Jambi serta 16 Technical Assistance Contract (TAC) dan 8 Kerja Sama Operasi (KSO).

Pihaknya berharap para stakeholder terkait ikut mendukung kegiatan pengeboran tersebut, yakni membantu dalam proses perizinan, pembebasan lahan untuk kegiatan pemboran, kepastian izin survei seismik, serta isu keamanan fasilitas produksi
Pertamina EP

BACA JUGA: Pameran Dongkrak Penjualan Mebel

"Kegiatan Hulu Migas menjadi titik fokus strategis dilihat dari nilai pentingnya dalam menjamin sumber energi demi kelangsungan bisnis dan kepentingan nasional," jelasnya.

Dia menambahkan, Target laba bersih Pertamina di sektor Hulu pada tahun 2011 adalah Rp
19,7 triliun diharapkan bisa dicapai, dan sekitar dua pertiganya ditargetkan dari Pertamina EP

BACA JUGA: AMS: Kami Tidak Ngemplang Pajak

Target ini ditetapkan dengan kondisi ICP (Indonesian Crude Price) USD 80 per barel dan kurs Rp9.000 per USD.

Perlu diketahui, sekitar 80 persen lapangan migas di Indonesia tergolong tua dengan angka penurunan produksi rata-rata mencapai 18 persen.Pertimbangan pengeboran lapangan tua dikhususkan guna mencapai target yang akhir-akhir ini sulit terealisasiApalagi dengan kenaikan harga minyak yang tinggi, banyak lapangan atau sumur-sumur tua dibuka kembali(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Djarum-Rajawali Incar Garuda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler