JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akhirnya keluar sebagai pemenang dalam perebutan lapangan West Madura OffshorePemerintah memutuskan BUMN Migas itu sebagai operator utama di blok Madura dengan kepemilikan saham 80 persen, sementara Kodeco 20 persen.
Adapun CNOOC, perusahaan asal China memilih mundur
BACA JUGA: Jatah Kodeco 20 Persen Saham WMO Dipersoalkan
"Operator West Madura, Pertamina," kata Kepala BP Migas R Priyono di Jakarta, Kamis (5/5)Priyono menyatakan, selaku badan pengatur hulu BP Migas, pihaknya tetap akan mengevaluasi kinerja Pertamina dalam pengelolaan Blok West Madura itu
BACA JUGA: IHSG Dibayangi Volatilitas
Menurutnya, evaluasi itu agar Pertamina bisa menunjukan kinerja yang terbaik sehingga diharapkan dapat meningkatkan lifting dan produksi minyak dari blok tersebutStaf Ahli Menteri ESDM Kardaya Warnika mengatakan, bahwa kesepakatan ini tak berkaitan dengan rekomendasi dari BP Migas
BACA JUGA: Pabrikan Emas Gencarkan Penjualan
Sedangkan untuk kontrak, akan berlaku selama 20 tahunDia juga menegaskan, pemerintah tak segan-segan memutus kontrak operator blok migas ini jika kinerja operator yang dipilih berkinerja jelek"Sebab blok ini sudah siap langsung berproduksi," ucap Kardaya
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Pertamina sedari awal memang berkeras menguasai 100 persen di blok yang terletak di perairan Jawa Timur dan Madura ituMemang, sahamnya 50 persen milik Pertamina, serta Kodeco dan CNOOC masing-masing 25 persenTapi lucunya, meski Pertamina yang terbesar, operatornya dipegang Kodeco
Saat kontrak akan berakhir, Pertamina tak tanggung-tanggung telah mengajukan 5 kali permohonan kepada pemerintah untuk menguasai 100 persen dan menjadi operator di West MaduraTapi sampai sebulan menjelang kontrak tak berakhir, tak pernah mendapat persetujuan
Ini sangat berbeda dengan Kodeco dan CNOOC, yang mengajukan permohonan mengalihkan sebagian sahamnya di West Madura ke PT Sinergindo Citra Harapan dan Pure Link Investment Ltd sebesar 12,5 persen, pemerintah buru-buru menyetujuiSurat pengajuan Kodeco itu tak sampai sebulan langsung disetujuiBandingkan dengan Pertamina yang sudah tiga tahun tak pernah digubris
Diperkirakan, bila Pertamina menguasai 100 persen saham di West Madura, maka, signature bonus yang diterima pemerintah sekitar Rp 900 miliarBelum lagi dengan peluang keuntungan di balik target produksi 20 ribu barel per hari, selama minimal 20 tahunDengan harga minyak dunia rata-rata USD 90 per barel, maka akan didapat penjualan minyak Rp 120 triliun(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belanja Iklan Naik 20 Persen
Redaktur : Tim Redaksi