Manajer Humas Pertamina EP, Agus Amperianto menyatakan, sumur tua yang akan dikelola Pertamina EP dengan PT Sarana Patra Jateng, adalah sebanyak 38 sumur, yang berada di Lapangan Tungkul dan Trembul
BACA JUGA: Kebocoran Pipa Gas di Riau Ancam Target Lifting Minyak
Sementara, kerjasasama dengan PT Blora Patra Energi adalah untuk sebanyak 36 sumur, yang berada di Lapangan Kedinding, Lusi, Petak, Kluweh, serta Metes."Sumur-sumur tua tersebut semuanya berada di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah," ungkap Agus, melalui siaran persnya yang diterima JPNN, Rabu (3/11).
Dikatakan Agus, dalam perjanjian pengelolaan tersebut, masing-masing BUMD akan memproduksi minyak bumi dari sumur-sumur tua, dan selanjutnya menyerahkan kepada Pertamina EP di titik penyerahan, sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang telah ditetapkan
Imbalan jasa tersebut, merupakan pengganti biaya operasi memproduksi minyak bumi dan pengusahaan sumur tua, yang merupakan kesepakatan Pertamina EP dengan masing-masing BUMD
BACA JUGA: Seminggu, PLN Catatkan Lebih Sejuta Sambungan Baru
"Dalam kegiatan pengelolaan sumur tua ini, Pertamina EP mewajibkan pihak BUMD untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan HSE (Health & Safety Environment) yang dituangkan dalam Contractor Safety Management System (CSMS) Pertamina EP," jelas Agus."Tarif dasar sebesar Rp 1.199 per liter, diberlakukan untuk produksi sampai dengan 20 barel per hari (BOPD), setara 3.180 liter per hari
BACA JUGA: Kebijakan Ekspor Dinilai Ancam Industri Nasional
Pemberian insentif tersebut sampai dengan batas maksimal 300 BOPD," terangnya pula.Ditambahkan Agus, sebelumnya pada 24 Maret 2009 lalu, Pertamina EP juga telah menandatangani kerjasama serupa dengan KUD Wargo Tani Makmur, untuk pengelolaan 24 sumur tua di Blora, Jawa TengahKerjasama dengan KUD ini merupakan percontohan dari implementasi Peraturan Menteri ESDM No 1 tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... India Jajaki Pabrik Pupuk
Redaktur : Tim Redaksi