Direktur Hulu Pertamina Karen Agustiawan mengaku bahwa saat ini konsultan Wood McKenzie mengantongi tujuh atau delapan nama perusahaan raksasa migas yang akan masuk tahap seleksi akhir sebagai calon mitra strategis Pertamina di proyek mengembangkan blok gas Natuna D-Alpha.
''Besok (hari ini, Red) kita akan kirim undangan kepada mereka,'' katanya di Jakarta kemarin (13/11).
Dalam kerja sama itu, Pertamina berkomitmen jadi pemegang saham mayoritas dengan menguasai 40 persen
BACA JUGA: Gagal Kliring Rp 5 M, BI Awasi Bank Century
''Dari awal, kami memang ingin mayoritasSedangkan 60 persen lainnya akan ditawarkan ke perusahaan asing yang sudah mengajukan tawaran kerja sama
BACA JUGA: EIA Turunkan Estimasi Demand Minyak Dunia
Dia tidak merinci perusahaan asing mitra PertaminaBACA JUGA: BP Migas Teken Kontrak USD 912,1 Juta
Dalam memilih mitra untuk blok Natuna D-Alpha, ungkap dia, Pertamina mengutamakan perusahaan migas skala besar (major player)Sebab, proyek ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Pengembangan blok Natuna D-Alpha diperkirakan menelan biaya investasi hingga USD 52 miliarBlok gas ini diperkirakan memiliki cadangan cukup besar hingga 46 triliun kaki kubik (TCF).
Selain itu, tingkat kesulitan dalam mengerjakan proyek ini cukup tinggiSebab, kandungan gas CO2 blok Natuna D-Alpha juga termasuk paling tinggi di dunia''Belum ada perusahaan yang mengerjakan proyek sebesar iniJadi kita hanya melihat major player dulu,'' ujarnya.
Sejumlah perusahaan migas multinasional tertarik untuk masuk ke blok Natuna D-AlphaAntara lain, ExxonMobil, Shell, Total, StatOil, dan PetroChina di huluSedang untuk hilir, yang berminat, antara lainPetronas, PTT Thailand, dan PetroVietnam.
Karen menambahkan, setelah undangan beauty contest dikirimkan, tahap berikutnya kedelapan calon mitra strategis ini diminta untuk memasukkan angka penawaran serta swap aset yang bisa diberikan untuk mendukung produksi gas blok Natuna D-Alpha''Kamii tidak hanya bicara uang, tapi juga SDM dan apa yang mereka bisa tawarkan karena masuk ke PI (participating interest) kita.''
Sebelumnya, pemerintah memutus kontrak Natuna D-Alpha dengan Exxon pada 2005 karena hingga 20 tahun tak kunjung berproduksi.(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Iklan PPPI 2009 Rp 60 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi