JAKARTA - Pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noersy menilai sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina dibebani dua peran yang cukup beratPertama, dia harus mampu menangguk keuntungan sebagai setoran deviden ke kas negara
BACA JUGA: Karen Agustiawan Teruskan Reformasi di Pertamina
Kedua, di sisi lain Pertamina tetap harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, sebagai pemilik hakiki kekayaan alam Indonesia.Namun Ichsanuddin yakin bila Pertamina dikelola secara baik dan profesional, maka dia akan mampu bersaing di level internasional
BACA JUGA: Pemesanan Sukuk Ritel Capai Rp964 M
Saya yakin di masa mendatang Pertamina bisa mengalahkan Petronas," ujar Ichsanuddin dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (7/2).Dia menilai, Ari Sumarno sudah banyak berbuat selama 2 tahun menjadi Dirut Pertamina
BACA JUGA: Karen Janji Tolak Intervensi
"Saya ingat, saat pertama kali Pak Ari menjabat Dirut Pertamina, ada kebakaran di lantai 19 hingga 21 gedung pertamina, dan sebelum diganti ada kebakaran di depo Plumpang," ujarnya.Tugas berat lain yang harus dikerjakan Ari adalah melakukan kebijakan konversi minyak tanah ke elpijiIchsan menilai, sebenarnya kebijakan pemerintah itu hanya mengganti ketergantungan ke ketergantungan yang lain"Buktinya, kita juga masih impor elpiji sebesar 800 ribu ton dari 1,6 juta ton kebutuhan kita," kata Ichsan.
Selama tidak ada kilang baru, Ichsan yakin Pertamina akan kesulitan memenuhi kebutuhan elpiji untuk kebutuhan dalam negeri"Artinya, kebijakan konversi tak menyelesaikan masalah," ungkapnya
Rombak Struktur Pertamina
Terkait hal sama, agar Pertamina mampu menjadikan dirinya sebagai perusahaan multinasional, maka Dirut Pertamina yang baru, Karen Agustiawan, harus segera merubah struktur organisasi perusahaan milik negara ituSaat ini, struktur organisasinya masih bercorak tradisonal yakni ada Komisaris, Wakil Komisaris, serta Dirut dan Wakil Dirut"Strukturnya harus diubah seperti perusahaan-perusahaan multinasional," ujar Dirgo Putro, analis geopolitik perminyakan
Dia mengusulkan, di struktur organisasi Pertamina ada Corporate Strategy dan Law Advisory yang kedudukannya selevel dengan DirutKalau digambar dalam skema struktur organisasi, Corporate Strategy di sebelah kanan Dirut, sedang Lawa Advisory di sebelah kirinya Dirut.
Model struktur organisasi seperti itu akan menjadi ciri khas perusahaan minyak abad 21 agar bisa berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan multi nasional"Kalau dengan model struktur tradisional seperti sekarang, ya sulit untuk bisa berkompetisi," ujar Dirgo Putro(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY: Optimalkan Pasar Domestik
Redaktur : Tim Redaksi