Pertamina Perkuat Kerja Sama dengan Perusahaan Jepang di Forum AZEC Ministerial Meeting

Rabu, 21 Agustus 2024 – 21:08 WIB
Pertamina Group menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan global asal Jepang untuk mencapai target Pemerintah mencapai Net Zero Emission 2060. Penandatanganan kerja sama memperkuat kesepakatan sebelumnya, di antaranya kolaborasi transisi energi, pembangkit panas bumi, penyuntikan CO2 CCUS-EOR dan produksi bioenergi dengan teknologi CCS. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan subholdingnya kembali menandatangani kerja sama dengan perusahaan-perusahaan global asal Jepang pada acara 2nd Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministerial Meeting 2024.

Perusahaan global asal Jepang tersebut, yakni Japan International Cooperation Agency (JICA), Nippon Export and Investment Insurance (NEXI), Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC), MARUBENI, Japan Petroleum Exploration Company Limited (JAPEX) dan Toyota Tsusho Indonesia.

BACA JUGA: Pertamina dan Siemens Energy Siap Berkolaborasi Wujudkan Transisi Energi Berkelanjutan

Kerja sama dilakukan untuk mencapai target pemerintah mewujudkan Net Zero Emission (NZE) 2060.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan AZEC menjadi forum pertemuan antara institusi pemerintah, para pemimpin industri dan pakar sehingga dapat berperan penting dalam energi terbarukan dan praktik berkelanjutan di semua sektor di dunia.

BACA JUGA: Fasilitas Baru Pertamina Patra Niaga di Juanda Percepat Pengisian Avtur ke Pesawat

Dia mengatakan Forum AZEC ini fokus pada pembangunan berkelanjutan dan mendorong agenda NZE.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua mitra dan pemangku kepentingan yang telah mewujudkan inisiatif ini. Keputusan dan keahlian yang terjalin ini sangat berharga untuk memulai inisiatif ini bersama-sama," kata Menko Airlangga.

BACA JUGA: Pimpin Pertemuan Bilateral AZEC dan Pemerintah Jepang, Menko Airlangga Tegaskan Hal Ini

Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani menambahkan kemitraan strategis antara Indonesia dan Jepang adalah salah satu landasan utama untuk mendorong rendah karbon ekosistem bisnis di tanah air selaras dengan target NZE Indonesia tahun 2060.

Penandatanganan kerja sama tersebut memperkuat kesepakatan sebelumnya dalam berbagai bidang, antara lain mengenai potensi kolaborasi di era transisi energi, asuransi perdagangan dan fasilitas kredit.

Kemudian pembangkit geothermal, pengukuran dan kualifikasi emisi metana di lapangan Donggi Matindok dan JOB Tomori, penyuntikan CO2 CCUS-EOR di lapangan Sukowati (phase 2), dan produksi bioenergy dengan menerapkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture & Storage) di area Sumatera Selatan.

Hadir dalam penandatanganan tersebut, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, Direktur Strategi, Portofolio, & Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina A. Salyadi Saputra, Takeda Sachiko (JICA), Kazuki Hondo (NEXI), Wataru Ikushima (MARUBENI), Tomomi Yamada (JAPEX), dan Hiroyuki Mori (JOGMEC).

Selain itu, sejumlah manajemen Pertamina dan subholding antara lain Oki Muraza (Senior Vice President of Technology Innovation), Chalid Said Salim (Direktur Utama Pertamina Hulu Energi), Julfi Hadi (Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy), Muhamad Arifin (Direktur Region 4 Pertamina EP), Andry (General Manager JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi), dan Zulfikar Akbar (GM Zone 11 Pertamina EP).

Di ajang 2nd AZEC Ministerial Meeting 2024 yang melibatkan pemimpin perusahaan energi internasional, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menyampaikan perseroan berkomitmen penuh untuk mendukung Pemerintah dalam mewujudkan NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Kolaborasi dengan perusahaan internasional dari Jepang diharapkan dapat mempercepat pencapaian target tersebut.

“Kami memiliki tujuan yang sama dalam mengurangi emisi karbon dengan menggali potensi dan peluang kerjasama untuk menghasilkan energi hijau dan bebas karbon,” ujar Emma Sri Martini di sela-sela penandatanganan tersebut.

Penandatanganan kerja sama Pertamina dan seluruh perusahaan Jepang tersebut telah terlaksana di Grha Pertamina, Selasa (20/8), dan resmi diumumkan ke publik pada acara 2nd AZEC Ministerial Meeting 2024 pada Rabu (21/8).

Emma menambahkan melalui kerja sama dengan perusahaan Jepang ini merupakan langkah nyata Pertamina dalam memimpin transisi energi di Indonesia.

Berbagai insiatif transisi energi telah dijalankan Pertamina antara lain, peningkatan energi panas bumi, pengembangan green energy, komersialisasi hydrogen, pengembangan biorefinery, penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon hingga pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik.

“Pertamina akan berkolaborasi dengan perusahaan nasional dan global untuk mendukung dekarbonisasi dan transisi energi di Indonesia sekaligus menciptakan bisnis baru yang lebih berkelanjutan,” tegas Emma.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan sinergi Pertamina dengan berbagai perusahaan Jepang ini menunjukkan komitmen untuk mendorong tercapainya target NZE Pemerintah Indonesia dengan lebih cepat.

Dia menegaskan Pertamina memiliki berbagai program energi hijau dan dekarbonisasi.

"Dengan adanya kerja sama, cita-cita dalam pengembangan energi hijau dan dekarbonisasi akan berjalan lebih cepat dan lebih efektif untuk memperoleh target NZE," tambah Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Sustainability di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler