jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) meresmikan lembaga penyalur Satu Harga di dua lokasi berbeda, yakni masing-masing di Provinsi Maluku dan Papua.
Adapun titik yang diresmikan adalah SPBU Kompak 86.975.26 Air Buaya, Kabupaten Buru dan SPBU Kompak 86.995.18 Bolakme, Kabupaten Jayawijaya.
BACA JUGA: Sinergi dengan PLN, Pertamina RU II Hemat Biaya Operasional Kilang
Kedua titik ini merupakan titik BBM Satu Harga yang telah uji operasi pada 2018.
“Pertamina mendapat tugas untuk membuka aksesibilitas dan ketersediaan serta menyediakan energi yang berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya di wilayah yang selama ini masih sulit dijangkau dan menantang. Karena itu, titik BBM Satu Harga juga diresmikan di Bolakme Kabupaten Jayawijaya bersamaan dengan peresmian BBM Satu Harga di Kabupaten Buru Maluku,” ujar General Manager Pertamina MOR VIII, Iin Febrian.
Dengan beroperasinya SPBU BBM 1 Harga di Kecamatan Air Buaya – Kab.Buru dan Bolakme – Kab. Jayawijaya, maka Pertamina MOR VIII sudah merealisasikan 39 titik lokasi dan direncanakan 12 titik lokasi akan beroperasi pada 2019.
BACA JUGA: Majelis Hakim Tolak Eksepsi, Bu Karen Tetap Diadili
Iin menambahkan, Pertamina terus menjaga komitmen untuk melayani masyarakat dan mendukung program Pemerintah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Ini adalah wujud upaya Pertamina untuk merajut nusantara," tutur Iin.
BACA JUGA: Sidang Banding Edward Soeryadjaya Diminta Berjalan Transparan
Sementara itu, Sekjen Kementerian ESDM, Ego Syahrial, menyatakan bahwa BBM Satu Harga adalah wujud kepedulian dari Pemerintah melalui BUMN untuk merealisasikan keadilan sosial dan mewujudkan konsep membangun Indonesia dari pinggiran.
"Upaya pemerataan energi melalui BBM Satu Harga merupakan usaha yang luar biasa Pemerintah dan PT. Pertamina serta badan usaha pendamping agar mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi, termasuk di Buru yang masuk wilayah 3T," papar Ego.
SPBU 86.975.26 Kec. Air Buaya, Kab. Buru yang diresmikan memasok BBM jenis Premium, Solar, dan Pertalite dengan masing-masing berkapasitas 5KL.
Titik supply berasal dari TBBM Namlea yang berjarak sekitar 100 km dan ditempuh dengan perjalanan darat menggunakan mobil tangki selama 3 jam.
Adapun kuota per bulan untuk Premium sebesar 60 KL dan Solar 20 KL. Sebelum adanya titik BBM Satu Harga ini, masyarakat memperoleh BBM untuk transportasi dan kebutuhan nelayan dari lembaga penyalur terdekat yakni sejauh ± 60 KM ke APMS Lala dan ± 88 KM ke SPBU Namlea sehingga membuat harga Premium menjadi Rp 9.000/liter dan Solar 10.000/Liter di wilayah ini.
Dengan adanya SPBU ini, masyarakat Kecamatan Air Buaya kini bisa mendapatkan BBM dengan harga yang sama dengan wilayah lainnya yakni Premium Rp 6.450/ liter dan Solar Rp 5.150/Liter.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga BBM Berpeluang Tidak Naik Hingga Akhir 2019
Redaktur & Reporter : Yessy