Pertamina Tetap Optimis Naikkan Produk

Kamis, 29 April 2010 – 00:05 WIB
JAKARTA – Di tengah pesimisme lifting minyak nasional pada 2010, Pertamina optimistis produksinya bisa naik terus.  Sampai saat ini produksi minyak perseroan mencapai 178 ribu barel  per hari (bph)Produksi tersebut berasal dari Pertamina EP sebesar  128 ribu bph dan Pertamina Hulu Energi (PHE) sebesar 50 ribu bhp.

“Produksi kami terus meningkat

BACA JUGA: Pemerintah Harus Kritisi Gerakan Anti Tembakau

Yang menurun itu dari   contractor production sharing (KPS),” ujar Dirut Pertamina Karen Agustiawan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta.

Di hadapan Komisi VI DPR,  Karen menegaskan, dalam soal  penurunan produksi minyak 2010, posisi Pertamina itu bukanlah sebagai regulator
”Jadi kalau tadi ada pertanyaan kenapa lifting menurun

BACA JUGA: Goodyear Capai Lonjakan Laba Hampir 15 %

Kenapa  produksi 965 ribu bph dan kenapa tidak satu juta bph
Itu semenjak UU Migas No 22 Tahun 2001, kami ini bukan regulator, tetapi  sama saja dengan  Exxon Mobil,  Conoco dan Chevron,” ujar dia.

Pertamina memang selalu optimistis dalam mencapai target produksi

BACA JUGA: Apconex 2010 Sepakati SID

Pada 2009, ketika hampir seluruh    KPS produksinya turun, Pertamina justru meningkatProduksi minyak Pertamina 2009 sebesar  171,9 ribu bph atau mengalami kenaikan 14 persen bila dibanding 2008 sebesar 150,2 ribu barelPeningkatan  produksi 2009 dipicu oleh pertumbuhan di PT  Pertamina  EP  di Sukowati, Tambun , Limau  dan PolengSelain itu juga dari Pertamina Hulu Energi, Cepu, dan akuisisiDengan posisi produksi 178 bph pada kuartal pertama 2010,  produksi minyak Pertamina naik secara signifikan.

Masalah produksi minyak nasional ini mencuat, setelah BP Migas mengumumkan produksi Migas 2010 berada di kisaran  917 ribu – 965 ribu bph pada 2010Sebagaimana dijelaskan Kepala  BP Migas  Raden Priyono dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI (19/4), angka 917 ribu bph merupakan angka realistis  untuk menjamin kepastian penerimaan negara.  Namun  pernyataan Priyono dikoreksi Tim Pengawasan Peningkaan Produksi  Minyak dan Gas  Bumi (TP3M).  Menurut Wakil Ketua  TP3M  Rudi Rubiandini, produksi pesimistis minyak  mencapai 938 ribu bph dan optimis 994 ribu bph, sehingga produksi minyak nasional rata-rata bisa mencapai 970 ribu barel  bph.

Pemerintah dan DPR dalam pembahasan  APBN-P kemudian menyepakati  target lifting minyak sebesar  965.000 bph.  “Buat saya , angka 965 bph  itu terukur, kalaupun meleset  nggak akan  besar, tidak  akan mencapai  10 barel,” jelas  Menko perekonomian Hatta Rajasa beberapa waktu lalu.  Meskipun ia mengingatkan meleset 10 ribu barel saja defisit  buat penerimaan  bisa mencapai Rp 3 triliun.

Untuk mendukung target pemerintah, Pertamina terus menggenjot produksi minyaknyaBagi Pertamina, menggenjot produksi bukan sekadar mengejar keuntungan, melainkan untuk menjamin suplai.  Karena itu,  Pertamina selalu berusaha mengembangkan metode EOR (Enhanced Oli Recovery ) untuk mengoptimalkan produksi sumur-sumur minyaknya.(rm/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BFI Fokus Pengembangan Bisnis


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler