jpnn.com - JAKARTA - Fenomena antrean panjang SPBU di beberapa wilayah Jawa menjadikan rumor kelangkaan BBM bersubsidi. Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh pihak Pertamina dan Pemerintah. Menurut mereka, pasokan BBM bersubsidi di Indonesia masih normal. Hanya saja, penyalurannya memang sedikit dibatasi.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir mengungkapkan, pihaknya sebagai salah satu penyalur BBM bersubsidi terus memantau ketersediaan BBM di Indonesia. Menurutnya, fenomena antrean dan disusul habisnya BBM bersubsidi pada sore hari di SPBU bukan merupakan kelangkaan BBM. Melainkan dampak dari penyesuaian penyaluran BBM bersubsidi dengan kuota yang tersedia.
BACA JUGA: Jokowi Siap Geser Subsidi BBM ke Sektor Produktif
"Stok BBM yang ada di Pertamina masih berada pada level di atas 18 hari kebutuhan nasional. Itu level yang normal. Kalau alokasi harian BBM bersubsidi yang habis pada sore hari hanya dampak logis dari pengaturan penyaluran BBM bersubsidi. Kami sangat mengharapkan pengertian dan kesadaran masyarakat pengguna mobil pribadi mulai membiasakan diri menggunakan BBM non subsidi," jelasnya.
Dia menegaskan, kuota BBM bersubsidi tahun ini telah dipangkas dari 48 juta kilo liter (kl) menjadi 46 juta kl oleh pemerintah. Untuk menyesuaikan kuota baru itu, Pertamina pun melaksanakan kebijakan pemerintah untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi di beberapa wilayah. Jika tidak, stok BBM bersubsidi diperkirakan habis sebelum akhir tahun 2014.
BACA JUGA: Premium Langka di Pantura
"Dengan kondisi tersebut maka hanya ada dua pilihan. Pertama, menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan konsekuensi kuota BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahun. Yakni, pertengahan November untuk Solar dan pertengahan Desember untuk Premium. Masyarakat harus membeli BBM non subsidi hingga akhir tahun. Atau, mengatur volume penyaluran setiap harinya sehingga kuota BBM bersubsidi bisa cukup hingga akhir tahun," terangnya.
Secara teknis, lanjut dia, Pertamina telah melakukan pengaturan BBM bersubsidi secara prorata sejak 18 Agustus 2014. Namun, pihaknya tetap menjamin ketersediaan bahan bakar kendaraan dengan BBM non subsidi. "Pertamina menyediakan BBM non subsidi yang meliputi Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Solar non subsidi," ungkapnya.
BACA JUGA: BBM Langka Akibat Terkuras Musim Mudik
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Saleh Abdurrahman mengaku masih belum tahu duduk permasalahan dari antrian panjang SPBU di wilayah Jawa. Namun, dia yakin bahwa antrian itu tak disebabkan oleh kelangkaan BBM.
"Ini semestinya bersifat sementara. Pertamina akan segera mengecek ke wilayah tersebut," jelasnya. (bil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saatnya Kembangkan Koperasi dengan Semangat Trisakti
Redaktur : Tim Redaksi