jpnn.com, JAKARTA - Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group yang kedua (2nd EDM-CSWG) negara anggota G20 kembali diselenggarakan pada 20-22 Juni 2022.
Setelah sukses di Yogyakarta pada Maret, (2nd EDM-CSWG) negara anggota G20 kini diselenggarakan di Jakarta.
BACA JUGA: Dirjen Gakkum KLHK Beri Peringatan Keras Buat Perusak Hutan dan Lingkungan Hidup
Pertemuan kedua ini dihadiri oleh 186 delegasi dari negara anggota G20, lima negara undangan, satu peserta observer dan lima organisasi internasional.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan tahun ini merupakan momentum bagi G20 untuk mewujudkan tindakan kolektif yang tegas dalam mengatasi tiga krisis dunia yang saling terkait, yaitu krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan polusi.
BACA JUGA: Babak Baru Kasus Tambang Ilegal di Bukit Soeharto, 3 Tersangka Segera Diadili
Dalam paparan yang diterima JPNN, agenda EDM-CSWG mempunyai arti strategis bagi Indonesia dalam Forum G20.
"Sebagai upaya untuk menunjukkan kepada dunia, komitmen Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim yang berkelanjutan," bunyi keterangan resmi yang dikutip, Senin (20/6).
BACA JUGA: KLHK Ajak Delegasi G20 EDM-CSWG Nikmati Jakarta dengan Bersepeda Santai di Car Free Day
EDM-CSWG pada Presidensi G20 Indonesia kali ini, mengusung tiga isu prioritas yang akan menjadi fokus pembahasan dari setiap pertemuan.
Isu tersebut, di antaranya mendukung pemulihan yang berkelanjutan, peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim, dan peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim.
Tiga isu prioritas dan misi-misi utama EDM-CSWG akan dibahas dan dirumuskan menjadi komitmen kolektif G20 melalui adopsi suatu Communique Menteri-Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim G20 sebagai dokumen utama hasil pertemuan.
Communique ini direncanakan akan diadopsi pada pertemuan tingkat Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim G20 yang akan diselenggarakan pada 31 Agustus 2022 di Bali, Indonesia.
Pada EDM-CSWG yang kedua ini, akan dibahas Building Blocks yang membentuk Communiqué bersama tingkat Menteri.
Pada bagian Environment Deputies Meeting (EDM) beberapa topik yang akan dibahas, seperti Land Degradation, Halting Biodiversity Loss, Integrated and Sustainable Water Management, Resource Efficiency and Circular Economy, Marine Litter, Ocean Conservation, dan Sustainable Finance.
Kemudian, pada bagian Climate Sustainability Working Group (CSWG), dilakukan pembahasan tiga studi, yakni peran co-benefit mitigasi-adaptasi untuk menciptakan masa depan yang lebih tangguh bagi semua, percepatan Implementasi NDC dan transisi berkelanjutan menuju masa depan rendah emisi GRK dan ketahanan iklim melalui pemanfaatan nilai ekonomi karbon, dan memperkuat aksi dan kemitraan untuk inisiatif kelautan yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Menteri Siti menegaskan adopsi Glasgow Climate Pact dan keputusan lainnya selama Conference of Parties UNFCC 26 (COP-26) menekankan kebutuhan mendesak.
Artinya, meningkatkan upaya pengurangan emisi secara kolektif.
Dialog EDM-CSWG bertujuan sebagai forum untuk bertukar praktik, kebijakan, dan inisiatif terbaik di antara negara-negara G20.
"Sekaligus menjadi bagian masukan dalam penyusunan Communique," tegas Siti. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Adakan Bike To Work, Sebelum Bahas Hal Penting Bersama Delegasi EDM-CSWG
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari