Pertemuan SBY-Jokowi, Demokrat: Sudah Lama Tidak Bicara Berdua

Rabu, 04 Oktober 2023 – 15:29 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat buka suara mengenai pertemuannya dengan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (2/10).

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan pertemuan itu ialah perjumpaan dua tokoh bangsa yakni Presiden keenam dan ketujuh RI.

BACA JUGA: Puan Menemui Pak JK Siang Ini, Said PDIP Bilang Begini

"Sudah cukup lama tidak berbicara berdua saja, tentu lebih banyak diskusi isu-isu terkini dan saling konfirmasi mengenai berbagai hal. Saling berbagi pengalaman sebagai sesama negarawan dan tokoh bangsa," kata Herzaky dalam keterangannya, Rabu (4/10).

Dia menyebutkan dalam pertemuan itu, keduanya bersepakat mensukseskan pemilu 2024 sesuai dengan perannya masing-masing.

BACA JUGA: Pak Jokowi Jangan Berharap Jadi Ketum PDIP Kini, Ini Sudah Kehendak Arus Bawah

"Bagaimana Pemilu 2024 bisa berjalan dengan jujur, adil, dan aman. Bapak Joko Widodo sebagai presiden yang saat ini sedang bertugas dan Bapak SBY sebagai presiden yang pernah memimpin negeri ini," lanjutnya.

Herzaky juga meyebutkan dalam pertemuan itu SBY juga menjelaskan mengenai narasi Perubahan yang selama ini disampaikan Demokrat ke publik.

BACA JUGA: PDIP Tanggapi Santai Pertemuan Jokowi dan SBY

"Apa yang baik dari pemerintahan-pemerintahan dan presiden-presiden sebelumnya, dilanjutkan. Sedangkan jika ada yang dirasa kurang optimal, kami perbaiki agar manfaatnya bisa semakin dirasakan rakyat," tutur Herzaky.

Dia menegaskan pertemuan itu hanya silaturahmi biasa dan tidak hanya dengan Presiden Jokowi.

"Jangankan diajak silaturahmi dengan Bapak Joko Widodo, diajak silaturahmi dengan Bu Mega pun Pak SBY terbuka. Demi kepentingan bangsa dan negara," tegasnya.

Terkait isu reshuffle, Herzaky menyebutkan partai berlogo bintang mercy itu menghormati hak Presiden Joko Widodo untuk memilih menteri-menterinya.

"Beliau tentunya ingin orang-orang terbaik yang memimpin negeri ini, membantu beliau menuntaskan amanah sebagai presiden di tahun terakhir. Tak paslah kalau kami membahas ini. Bukan ranah kami," pungkas Herzaky.(mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Sebut Wacana Jokowi Jadi Ketum PDIP Akan Dibahas pada 2025


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler