jpnn.com, PANGKEP - Pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam (SDA) yang baik bisa dilakukan melalui pelibatan semua pihak secara berkesinambungan, salah satunya adalah generasi muda.
Melalui kegiatan Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti Tingkat Regional (Pertikawan) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), diharapkan generasi muda pramuka akan menjadi pioner dan teladan, yang menerapkan prinsip hidup ramah lingkungan hingga ke generasi berikutnya.
BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya: Usut Tuntas Kebakaran di Gili Lawa
Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, yang juga Ketua Umum Pimpinan Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti Tingkat Nasional, saat membuka Pertikawan regional Sulawesi-Maluku Tahun 2018, Rabu (1/8), menyatakan melalui momentum Pertikawan, diharapkan menambah semangat generasi muda untuk senantiasa memperbaiki diri dan berperilaku adil terhadap lingkungan.
Kegiatan Pertikawan perdana di tahun 2018, berlangsung di Tonasa Park, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Provinsi Sulawesi Selatan dari tanggal 1 – 5 Agustus 2018, dan diikuti 700 pramuka Penegak dan Pandega Regional Sulawesi dan Maluku. Untuk menghasilkan kader bangsa yang tangguh dan handal dalam merawat lingkungan dan SDA di seluruh wilayah Indonesia, selama empat bulan ke depan, KLHK secara rutin akan melakukan kegiatan Pertikawan di tiap regional, yaitu: Bali Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Papua.
BACA JUGA: Dorong Circular Economy Melalui Pemanfaatan Sampah Plastik
“Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari sini dan saat ini,” ucap Bambang saat membuka acara mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan selaku Ketua Majelis Pembimbing Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti Tingkat Nasional.
BACA JUGA: KLHK Siapkan Pengelolaan Danau Sentani
“Mari lakukan aksi nyata pengurangan sampah terutama sampah plastik dalam perkemahan ini. Terapkan prinsip less waste event (kegiatan minim sampah),” imbuhnya.
Dalam kemah bakti ini, kepada peserta dan pengunjung dihimbau untuk tidak menggunakan peralatan plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, styrofoam dan sedotan plastik, serta menerapkan pengelolaan sampah yang baik di seluruh bumi perkemahan. “Perilaku baik selama perkemahan agar terus berlanjut hingga menjadi suatu kebiasaan dan budaya, untuk ditularkan kepada lingkungan sekitarnya”, pesan Bambang kepada para peserta.
Yang menarik, selama perkemahan Bank Sampah Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi Maluku (P3E SUMA) menyediakan loket pembelian sampah non organik dan akan dibayar secara langsung. “Diharapkan kepada seluruh peserta untuk memilah sampah dan membawanya ke bank sampah kami," jelas Darhamsyah, Kepala P3E SUMA.
Selama empat hari, Pertikawan akan diisi dengan kegiatan job creation bidang krida Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti; go green life style; giat bakti masyarakat; industri kreatif berbasis lingkungan hidup dan kehutanan; penanggulangan bencana lingkungan hidup dan kehutanan; media sosial, dll.
“Saya minta tekad bersama untuk menjaga lingkungan dan hutan. Alam yang terjaga, akan memberikan fungsinya kepada manusia mulai dari fungsi pembawa/media, produksi sampai pada fungsi informasi, spiritual/healing. Semua itu untuk kesejahteraan manusia,” pungkas Bambang. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SDM Andal Dukung Optimalisasi Pencegahan Karhutla
Redaktur : Tim Redaksi