SURABAYA - Masyarakat Surabaya sebenarnya bukan hanya memiliki Gelora 10 Nopember sebagai venue pertandingan sepak bolaSelain stadion di kawasan Tambaksari Surabaya itu, masyarakat Kota Pahlawan juga punya Gelora Bung Tomo (GBT)
BACA JUGA: PT Liga Indonesia Pilih Ikuti Menpora
Namun, Persebaya 1927 yang menjadi kebanggaan masyarakat Surabaya tak pernah berlaga di stadion baru ituPelatih Persebaya 1927 Aji Santoso mulai mengungkapkan ketertarikannya agar timnya bisa bermain di stadion baru tersebut
BACA JUGA: Setneg Ambil Alih Kantor PSSI
Ini setelah Persebaya menggunakan GBT sebagai arena latihan rutin kemarin (30/3)BACA JUGA: Menpora Anggap Nurdin Halid Kadhafi Kecil
"Tentu saja, kami ingin anak asuh kami bermain di GBT," tutur AjiApalagi, lanjut mantan pelatih Persik itu, GBT dibangun dengan standar internasionalDi antara para pemain Persebaya, masih Andik Vermansyah dan Taufiq yang pernah berlaga di stadion tersebutTepatnya ketika mereka bermain dalam uji coba antara Garuda Merah melawan Garuda Putih dalam sebuah pertandingan amal Agustus 2010 laluHingga kini belum ada agenda pertandingan resmi yang dihelat di stadion yang dibangun dengan dana mencapai Rp 452 miliar tersebut
Di sisi lain, CEO PT Pengelola Persebaya Indonesia Llano Mahardhika menyatakan kebutuhan timnya untuk menggunakan GBT tak terlalu mendesakSebab, sejauh ini Gelora 10 Nopember juga belum pernah sampai sesak oleh penonton ketika menyaksikan pertandingan Persebaya di ajang LPI
"Namun penggunaan Gelora Bung Tomo akan tetap kami pertimbangkan," terang LlanoMeski demikian, dia juga menyebut beberapa hal berkaitan dengan GBT yang akan menjadi bahan pertimbangannya
Di antaranya, aspek kenyamanan, akses menuju stadion dan fasilitas-fasilitas pertandingan di dalam stadionDibandingkan dengan Gelora 10 Nopember, GBT memang lebih besar dengan kualitas lapangan lebih bagusNamun, GBT terletak di akwasan Pakal Surabaya yang lebih jauh dari pusat kota ketimbang Gelora 10 Nopember(uan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Payah di Klub, Ganas di Timnas
Redaktur : Tim Redaksi