JAKARTA - Keputusan Menpora Andi Alfian Mallarangeng yang tidak mengakui kepengurusan PSSI di bawah komando Nurdin Halid Cs, direspon oleh Sekretariat Negara (Setneg)Itu terkait dengan fasilitas dan aset pemerintah, yakni kantor PSSI di komplek Gelora Bung Karno, yang juga disita sebagai imbas dari tidak diakuinya kepengurusan PSSI Nurdin
BACA JUGA: Menpora Anggap Nurdin Halid Kadhafi Kecil
Inventarisasi dan pengelolaan aset negara memang menjadi kewenangan Setneg
BACA JUGA: Payah di Klub, Ganas di Timnas
Hal itu berlaku sejak disampaikannya keputusan Menpora pada Senin (29/3)
BACA JUGA: Bagian Pertarungan Politik Jelang Pilgub
"Kalau itu aset pribadi, silakan sajaTapi kalau milik negara, nggak boleh," tegasnya"Kita berharap semuanya tidak ada yang mengganggu aset-aset itu."Menurut dia, penyegelan memang tidak terhadap kantor PSSIKementeriannya juga tidak mengeluarkan instruksi pengosongan kantor PSSI"Karena fungsi yang masih perlu berjalan, tentu harus berjalanTidak boleh berhenti atau mandek program-program yang memang itu bisa dilanjutkan oleh KONI atau KOI," papar Sudi.
Mantan Seskab itu mengatakan, pihaknya akan tetap memfasilitasi penggunaan aset-aset milik negara tersebutNamun hal itu harus dengan rekomendasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga
"Siapa yang melanjutkan otoritas untuk melanjutkan program-program itu nanti tentu atas rekomendasi kementerian pemuda dan olahragaNanti akan kita rekomen juga," kata Sudi.
Sementara itu, Kemarin siang Mahfudin Nigara, Direktur Pengelola dan Pengembangan Gelora Bung Karno mengantarkan surat ke kantor PSSISurat tersebut ditujukan untuk Nurdin Halid, Ketua Umum PSSIIsinya adalah penghentian kegiatan di kantor PSSI untuk sementara waktu
Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti keputusan Menpora Andi Mallarangeng dimana pemerintah sudah tidak lagi mengakui kepemimpinan Nurdin Halid dkk serta PSSI tidak berha lagi menggunakan fasilitas negara, termasuk SUGBK"Saya hanya menjalankan tugasPerintah pengosongan itu dari Sekretariat Negara," kata Nigara.
Sore harinya, sekitar pukul 16.00 WIB anggota Exco Togar Manahan Nero, Ketua KOmisi Disiplin Hinca Panjaitan, dan CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono tampak datang ke kantor PSSI lewat pintu merahSetelah sekitar 45 menit di dalam kantor kepada wartawa Togar mengatakan kehadirannya adalah untuk mengecek karyawan PSSI yang tetap melakukan aktifitas sepeti biasa
"Kami mengecek karyawan sajaKaryawan tetap aman," kata Togar"Mereka harus tetap menjalankan pelayanan administrativITu tidak boleh tergangguMereka harus tetap melayani anggota-anggota, pemain, dan lainnyaSekratariat tidak boleh vakum," lanjutnya.
Togar mengatakan, jika staf PSSI berhenti bekerja, maka nasib persepakbolaan tanah air bakal mandek"Sekarang kami berkosentrasi bagaimana agar persepakbolaan kita tidak berhenti," bebernya.
Mengenai pemberitaan jika PSSI sudah boyongan dari sekretariat di Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pintu X-XI, Togar langsung menampiknyaDia berkilah jika adanya beberapa barang yang sudah diusung keluar Selasa kemarin hanyalah dokumen-dokumen yang sudah tidak diperlukan lagi.
Pernyataan ini jelas bertentangan dengan apa yang dinyatakan Direktur Bidang Hukum PSSI, Max Boboy sehari sebelumnyaDia mengatakan akan pindahan ke kantor PT Liga Indonesia di Kuningan
PSSI sepertinya juga sudah menyiapkan perlawanan jika sekretariarnya benar-benar disegelUntuk itu otoritas tertinggi sepakbola tanah air itupun sudah menyiapkan pengacaraYaitu Indra Sahnun Lubis yang selama ini sudah dikenal sebagai pengacara Nurdin Halid
Kemarin siang Indra Sahnun menyambangi kantor PSSIKepada wartawan dia mengatakan jika dirinya datang untuk mengecek apakah benar ada penyegelan kantor PSSIJika itu dilakukan menurut Indra Sahnan bertentangan dengan hokumSebab, selama ini PSSI berkantor di komplek SUGBK dengan menyewa.
"PSSI berkantor disini kan tidak gratisTapi menyewa dan durasinya masih lamaJadi kedatangan kami kesini untuk memastikan apakah benar ada penyegelan atau tidakPSSI ," cetus Indra Sahnan"Seandainya kantor PSSI digembok, pasti akan kita buka lagiDan jika penyegelan tetap dipaksakan dengan mengerahkan aparat keamanan maka kami akan pakai jalur hokum," sambungnya
Direktur Bidang Hukum PSSI, Max Boboy, yang sehari sebelumnya menyatakan bakal memboyong barang-barang pribadinya ke kantor PT Liga Indonesia kemarin juga tampak berada di kantor PSSI"Kami berkantor disini dengan membayar sewa kepada pengelola GBKJadi tidak alasan dari pihak manapun untuk menggusur kami dari siniKami tetap akan berkantor disini ," ujanya.(fal/ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ukraina Persiapkan Pavlik si Gurita
Redaktur : Tim Redaksi