Pertokoan Modern Jangan Dibangun Dekat Pasar Tradisional

Selasa, 22 Mei 2018 – 22:08 WIB
Kang Uu blusukan ke pasar tradisional. Foto: Ist

jpnn.com, CIAMIS - Pedagang Pasar Galuh Kawali, Ciamis mengeluhkan soal kondisi pasar tradisional yang makin ditinggalkannya oleh pembeli.

Apalagi dengan munculnya pertokoan modern sejak 2008, mengerus pendapatan pedagang di pasar itu turun.

BACA JUGA: Siap Buka Rumah Dinas 24 Jam untuk Warga Jabar

Sekretaris Himpunan Pedagang Pasar Galuh Kawali, Abdul Khobir Farizal menyampaikan hal itu saat calon wakil gubernur Jawa Barat Nomor Urut 1, Uu Ruzhanul Ulum berkunjung ke pasar tersebut.

Menurut dia pendapatan pedagang di Pasar Kawali mengalami penurunan bertahap setelah pasar dan pertokoan modern dibangun secarab berkala pada 2008 lalu. Sekarang pendapatan kita paling cuma seperempatnya dibanding sebelum ada pasar dan toko modern.

BACA JUGA: Warga Kuningan Masih Trauma Kasus Money Politik

"Sekarang saja, pas puasa, pasar kita masih sepi pembeli. Pembeli sudah beralih ke pasar-pasar modern. Di sini banyak toko modern yang jaraknya dekat dengan pasar," kata Farizal.

Mendengar hal itu, Kang Uu menyatakan, pertokoan modern tak boleh dibangun di areal dekat pasar tradisional.

BACA JUGA: Warga Penasaran dengan Program Listrik Rp 2 Ribu dari Rindu

Pemerintah mematok radius minimum jarak antara pasar tradisional dan modern ini sekitar 2,5 km.

Produk-produk yang dijual di pasar modern tersebut juga 30 persen di antaranya merupakan produk lokal.

"Dengan jarak sejauh itu, orang yang mau belanja ke pasar tradisional tidak akan tergiur pergi ke pasar modern. Ini sudah kami lakukan di Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga ada solusi yang sama-sama menguntungkan untuk pedagang pasar tradisional dan pengusaha pasar modern," kata Bupati Tasikmalaya 2 periode ini.

Menurut Kang Uu, pasar tradisional punya peranan penting dalam roda perekonomian. Pasar tradisional ini juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat.

Karena itu, pasar tradisional harus dilindungi. Pemerintah berkewajiban memberikan proteksi terhadap pedagang pasar yang notabene merupakan pengusaha kecil dan menengah.

"Perlindungan diberikan agar keberadaan mereka tak tergerus kehadiran pasar dan pertokoan modern," kata Kang Uu usai melakukan blusukan ke beberapa pasar di Ciamis, antara lain, Pasar Kawali, Pasar Rajadesa, dan Pasar Rancah.

Kang Uu menjelaskan, kunjungannya ke pasar-pasar adalah untuk mengetahui keinginan dan harapan, masyarakat pasar terhadap pemimpin Jawa Barat masa yang mendatang.

"Agar saya tidak salah dalam membuat keputusan terkait perekonomian di Jawa Barat," kata Kang Uu. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Pangandaran Keluhkan Banjir pada Cawagub Jabar


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler