Pertukaran Informasi Berperan Menangkal Serangan Siber

Jumat, 08 Desember 2017 – 02:32 WIB
Serangan Siber. ILUSTRASI. Foto: Pixabay.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertahanan Marsma TNI Yusuf Jauhari mengungkapkan information sharing (pertukaran informasi) berperan penting dalam menangkal ancaman dan serangan siber. Dia menjelaskan information sharing itu bisa berupa publikasi artikel, buletin, kajian dan segala bentuk publikasi informasi dalam sektor keamanan siber.

Menurut Yusuf, information sharing dapat mencegah tersebarnya ancaman ke pihak-pihak yang belum mengalami hal tersebut dan dapat memberikan solusi atau sekadar informasi bagi yang sedang mengalami serangan.

BACA JUGA: Serangan Siber Bikin Perdagangan IHSG Lumpuh 1 Jam

Namun, Yusuf juga tidak memungkiri bahwa masih terdapat permasalahan dalam “information sharing” ini, terutama trust.

“Akan lebih mudah memulai kerja sama secara informal dan person to person, bila dibandingkan dengan formal institutional yang membutuhkan waktu yang lebih panjang dan tahapan lainnya,” ujar Yusuf dalam paparan materinya saat Pameran dan Konferensi Cyber Security Indonesia (CSI) 2017 yang digelar Tarsus Indonesia pada 6-7 Desember 2017 di Jakarta Convention Center (JCC). Kegiatan ini mengangkat tema “Shaping Indonesia’s Capacitiy for A Cyber-Secure Nation”.

BACA JUGA: Serangan Ransomware Mematikan di Libur Lebaran, BSSN dan BIN Harus Waspada

Tarsus Indonesia menggelar Pameran dan konferensi tersebut dengan menghadirkan beragam produk terbaru, teknologi muktahir serta jasa dalam sektor keamanan siber. Pameran dan Konferensi tersebut diselenggarakan dalam satu lokasi dan waktu yang sama dengan Airport Solutions Indonesia (ASI) 2017.

CSI 2017 merupakan event perdana yang bertujuan untuk membantu perusahaan dari seluruh elemen untuk bersiap menghadapi konflik dan gangguan keamanan siber di era digital ini. Alasan tersebut didasarkan oleh kondisi Indonesia yang merupakan pasar potensial bagi bisnis informasi dan keamanan siber karena rawan terhadap serangan siber seperti malware, rasomeware, maupun hacking dan pencurian data.

BACA JUGA: Gawat! Raksasa Iklan, Jaringan Listrik Hingga Pabrik Minyak Diserang, ATM Offline

Untuk menjawab kondisi tersebut, CSI 2017 menghadirkan beberapa produsen utama yang memasarkan produk-produknya dalam bentuk pameran dan konferensi.

Konferensi akbar tersebut secara keseluruhan berfokus pada trend regional dan global serta menampilkan beragam topik menarik dalam sektor keamanan siber yang diisi oleh para praktisi dan profesional dari beragam latar belakang.

Yusuf juga memberikan rekomendasi terkait konsep “information sharing” tesebut dengan membangun regulasi.

Yusuf mengatakan sebaiknya ada suatu legal framework yang dapat menjadi dasar melaksanakan information sharing dalam hal keamanan siber.

“Tentu saja yang dimaksud berbagi di sini tanpa mengorbankan prinsip-prinsip keamanan terhadap informasi yang sensitif,” katanya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Jangan Sampai BSSN Hanya untuk Bagi-Bagi Jabatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler