jpnn.com, LONDON - Kejahatan siber kembali terjadi di daratan Eropa. Virus ransomware Wanna Cry baru yang dijuluki Petya atau Petwrap menyerang perusahaan raksasa iklan di Inggris, jaringan listrik di Ukraina, pabrik minyak di Rusia, dunia pelayaran di Denmark, dan lainnya.
Perusahaan WPP, yang berkantor di London, agen iklan terbesar di dunia, adalah yang pertama melaporkan terjadinya serangan siber di Inggris. Semua staf diminta mematikan komputer mereka dan tidak menggunakan WiFi.
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Hacker yang Dibekuk Polisi
Pemerintah Ukraina juga terpukul. Pelayanan di bandara Kiev, bank nasional, supermarket bahkan sejumlah ATM offline.
BACA JUGA: Peretas Situs Dewan Pers Ternyata Tukang Cuci Baju
Di Norwegia, Rusia, Denmark dan Prancis juga mengonfirmasi masalah yang sama. Oleksandr Turchynov, kepala dewan keamanan nasional Ukraina, segera menunjuk ke arah Moskow. "Analisis pertama, mungkin ini 'sidik jari' Rusia," katanya.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Rozenko Pavlo, mengatakan semua komputer pemerintah telah menjadi korban virus tersebut.
BACA JUGA: Bareskrim Bekuk Peretas Situs Dewan Pers dan Kejagung, Motifnya?
Gambar yang diunggah menunjukkan layar hitam yang dilapisi teks putih peringatan 'salah satu disk Anda berisi kesalahan dan perlu diperbaiki'.
Peretas juga memperingatkan untuk tidak mematikan komputer, jika tidak semua data akan hilang. "Serangan ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Pavlo.
Layar lain dengan teks merah memperingatkan bahwa file di komputer telah dikunci dengan kode tertentu, dan hanya akan dirilis dengan pembayaran GBP 300 (setara Rp 5 miliar) lewat online Bitcoin ke akun anonim. (dailymail/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Jangan Sampai BSSN Hanya untuk Bagi-Bagi Jabatan
Redaktur & Reporter : Adek