Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Negatif Lagi, Ini Perintah Pak Jokowi untuk Para Menteri

Senin, 02 November 2020 – 16:56 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 masih berkutat di minus 3 persen.

Oleh karena itu, Presiden Ketujuh RI tersebut meminta jajarannya mempercepat realisasi belanja anggaran pada kuartal IV 2020 secara maksimal.

BACA JUGA: Sekjen MUI: Kalau Ukurannya Pertumbuhan Ekonomi, Jelas Jokowi Gagal Total

"Saya harapkan realisasi belanja kita betul-betul harus berada pada titik yang paling maksimal. Kita tahu kemarin di triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi di angka minus 5,32. Di kuartal III kita juga mungkin sehari-dua hari ini akan diumumkan oleh BPS juga masih berada di angka minus. Perkiraan kita di angka minus tiga," kata Jokowi saat memimpin sidang paripurna Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11).

Jokowi menambahkan, kuartal IV 2020 sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA: Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal IV Plus 0,6 Persen

"Syukur bisa masuk ke positif di kuartal yang keempat sehingga belanja (anggaran), spending (belanja, red) harus menjadi kejar-kejaran kita semua," ujar Jokowi.

Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II lalu berada di angka minus 5,32 persen. Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III tahun ini pun diperkurakan masih minus meski ada tren perbaikan.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi 2021 Diprediksi di Kisaran 5 Persen

"Memang kalau dibandingkan negara lain, ya, masih jauh lebih baik, tetapi ini patut kita berikan tekanan untuk yang kuartal keempat," kata Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi menegskan, apabila belanja anggaran belanja negara pada kuartal empat terserap secara maksimal, seluruh jajarannya sudah harus bersiap  melaju pada kuartal pertama tahun depan.

Jokowi menambahkan, begitu masing-masing kementerian/lembaga (K/L) menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), maka saat itu pula proses lelang dan belanja anggaran bisa segera dilakukan.

"Kuartal pertama 2021 juga harus mulai didesain dari sekarang agar kegiatan itu dimulai di Januari, terutama yang paling cepat adalah bantuan sosial. Yang belanja-belanja modal, terutama infrastruktur, baik di Kementerian PU, Perhubungan, dan kementerian lain yang bisa digiring untuk segera dimulai, maka (segera) mulai," ucapnya.

Selain itu, Jokowi juga menyinggung peluang pemulihan ekonomi sekaligus peningkatan investasi di Indonesia. Baru-baru ini, di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi, Indonesia memperoleh perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat yang memungkinkan produk-produk tanah air lebih mudah memasuki pasar negeri Paman Sam tersebut.

"Kita harapkan ekspor kita akan bisa naik melompat karena fasilitas GSP ini diberikan kepada kita," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI itu  juga melihat  kesempatan dari perpanjangan fasilitas tersebut untuk menarik investasi ke Indonesia.

"Orang ingin mendirikan industri, pabrik, dan perusahaan di Indonesia, akan menjadi lebih menarik karena untuk masuk ke Amerika kita diberikan fasilitas itu," tandasnya.(tan/jpnn)


Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler