jpnn.com - Peningkatan komitmen pihak swasta di Asia Tenggara terhadap lingkungan meningkat hingga 47 persen.
Data tersebut diketahui berdasarkan laporan yang disusun oleh platform pelaporan lingkungan dunia, CDP.
BACA JUGA: Penghargaan PROPER 2022, Wapres Minta Penanganan Perubahan Iklim Harus Bergerak Maju
Pada tahun 2022, tercatat 482 perusahaan di seluruh Asia Tenggara melaporkan data iklim ke CDP.
Sayangnya, hanya 20 atau 4% perusahaan di Asia Tenggara yang mengungkapkan tema perubahan iklim, hutan, dan ketahanan air.
BACA JUGA: Aktivis Lingkungan Mengapresiasi Upaya PKB Peduli Isu Perubahan Iklim
Kendati begitu, Southeast Asia & Oceania CDP John Leung, Director menyatakan perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara telah memahami urgensi dari situasi dan memperkirakan dampak finansial risiko dari perubahan lingkungan.
"Kami melakukan analisis dan temuan terbaru berdasarkan data lingkungan CDP sekaligus memberikan penghargaan kepada para perusahaan yang memimpin dalam hal aksi lingkungan," kata John kepada awak media saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
BACA JUGA: Preman hingga Narkoba Sudah Disikat, Irjen Iqbal Selanjutnya Fokus Ciptakan Iklim Ekonomi Sehat
John menjelaskan dampak perubahan iklim di euruh dunia semakin cepat dan tidak dapat diubah.
Menurutnya, pencapaian emisi nol bersih (net-zero) dan dampak positif terhadap alam mungkin terwujud jika seluruhnya dunia segera bertindak.
"Asia Tenggara yang kaya akan kekayaan keanekaragaman hayatinya, memainkan peran yang sangat penting bagi masa depan planet kita," tuturnya.
John berharap dapat melihat lebih banyak lagi aktor bisnis dan pembuat kebijakan memimpin tindakan peduli lingkungan.
Salah satunya dimulai dengan lebih banyak lagi perusahaan di Asia Tenggara yang melaporkan dan menunjukkan tata kelola lingkungan.
"Komitmen terkait iklim yang lebih ambisius, dalam transisi kita menuju dunia yang berkeadilan," tuturnya. (mcr31/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah