jpnn.com, JAKARTA - Perubahan iklim yang disebabkan emisi gas rumah kaca mendatangkan malapetaka, mulai dari gelombang panas, badai hujan lebat hingga naiknya permukaan laut yang lebih tinggi.
Rupanya, ada alasan ilmiah bahwa perubahan iklim secara harfiah juga bisa membuat Anda kehilangan waktu tidur.
BACA JUGA: Kurang Tidur Otak Bisa Makan Sendiri?
Banyak dari kita memiliki pengalaman berjuang untuk tertidur akibat gelombang panas, terutama jika tidak memiliki AC.
Sebuah makalah yang baru diterbitkan di jurnal Science Advances memprediksi bahwa karena suhu global terus meningkat, maka akan semakin banyak orang akan kesulitan untuk tertidur.
BACA JUGA: Waspada, Kurang Tidur Bisa Meningkatkan Kematian
Efek samping dari perubahan iklim ini bisa memengaruhi demografi tertentu, khususnya, orang-orang yang tidak memiliki AC dan orang tua yang memiliki waktu sulit untuk mengatur suhu tubuh mereka.
Kehilangan tidur kronis telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, diabetes dan obesitas.
BACA JUGA: 5 Tips Mencegah Kencing Berlebihan yang Menggangu Tidur
Kurang tidur juga telah terbukti memiliki efek negatif pada memori, perhatian dan kemampuan pemrosesan.
Dan, untuk alasan yang jelas, kurang tidur dikaitkan dengan suasana hati yang buruk dan pada kasus yang lebih serius, seperti depresi.
"Kemungkinan dampak kurang tidur akan jauh lebih buruk di wilayah-wilayah dunia dengan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi," kata penulis utama studi ini, Nick Obradovich, seperti dilansir laman Yahoo Health, Senin (3/7).
"Fakta bahwa kami mengamati kaitan antara kurang tidur dan perubahan iklim, membuat saya berpikir bahwa kini setelah saya memiliki data dari India dan Brasil, maka tim peneliti akan mengamati efek yang jauh lebih besar," pungkas Obradovich.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mimpi Buruk Pertanda Masalah Kesehatan Mental?
Redaktur : Fany
Reporter : Fany, Yessy