Perundingan Inalum Dimulai Lagi

Sabtu, 23 Oktober 2010 – 12:59 WIB

JAKARTA
- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan segera melakukan pembicaraan untuk membahas nasib PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang hingga saat ini masih terkatung-katungKunjungan kerja Menko Perekonomian Hatta Rajasa akhir pekan lalu ke Jepang ternyata belum menghasilkan keputusan.

“Akhir Oktober nanti kami baru memulai perundingan,” ujar Hatta di Jakarta

BACA JUGA: Regulator Harus Bertindak Tegas

Kendati demikian, perundingan itu pun belum masuk ke personal substansial
Dia menjelaskan, pemerintah Indonesia saat ini masih menghitung total aset Inalum

BACA JUGA: Turun, Royalti Tambang Sektor Hilir

Revaluasi aset terus dilakukan untuk memantapkan data pada saat perundingan
Pemerintah sejauh ini juga belum memutuskan apakah akan mengambil alih seluruh saham Inalum atau tidak

BACA JUGA: Royalti Tambang Sektor Hilir Dikurangi

Hanya, kata dia, apa pun keputusannya hal itu tetap menyangkut kepentingan nasional.

Inalum adalah perusahaan peleburan aluminium (smelter) yang memanfaatkan energi pembangkit tenaga listrik air (PLTA) AsahanKomposisi pemegang saham perusahaan adalah pemerintah Indonesia sebesar 41,1 persen dan Nippon Asahan Aluminium (NAA), Jepang, sebanyak 58,9 persen.

Saham NAA dimiliki Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang mewakili pemerintah Jepang sebesar 50 persen dan 12 perusahaan swasta Jepang (50 persen).
Proyek itu mulai beroperasi pada 6 Januari 1976 sesuai Master of Agreement yang ditandatangani pada 7 Juli 1975Kerja sama ini akan berakhir pada 2013(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Permintaan Saham IPO KS Rp 8 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler