Perusahaan Air Mineral Ini Catut Nama Tokoh Islam, PWNU DKI Merespons

Kamis, 16 Mei 2024 – 11:56 WIB
Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Taufik Damas menanggapi soal perusahaan air minum kemasan Aqua. ilustrasi. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Taufik Damas menanggapi soal perusahaan air minum kemasan Aqua yang mencatut nama Nadirsyah Hosen, cendikiawan islam dan akademis.

Dia menyayangkan atas sikap perusahaan yang disinyalir terafiliasi dengan Israel itu mengambil pandangan mengenai produk boikot yang akhirnya berdampak merugikan orang lain.

BACA JUGA: KH Marzuki Lengser, Kantor PWNU Jatim Didatangi Karangan Bunga

"Saya menyayangkan sikap gegabah mengutip pandangan orang apalagi seorang cendekiawan muslim seperti Gus Nadir tanpa mewawancarai atau pemberitahuan. Ini merupakan salah satu hal yang tidak etis dan pelanggaran," kata Damas.

Damas menyampaikan dukungannya terhadap sikap Nadir. "Saya mendukung Gus Nadir agar Danone Aqua untuk meminta maaf," tegas Damas.

BACA JUGA: Ketua PWNU Sultra Doakan PPP Bisa Perjuangkan Kejayaan Umat

Sebelumnya, Danone Aqua menjadi salah satu sasaran boikot berupaya membuat klarifikasi.

Namun, upaya tersebut dilakukan dengan cara yang melanggar etika dengan mencatut nama Nadirsyah Hosen yang dipercayai mampu memberikan pandangan terhadap produk boikot.

BACA JUGA: Nana Sudjana Berharap Konferwil PWNU Jateng Hasilkan Kebijakan Strategis Organisasi

Pelanggaran etika tersebut bermula dari berita ads alias konten artikel berbayar yang dipublikasikan oleh salah media online nasional pada Senin 13 Mei 2024.

Artikel tersebut mencatut nama Nadirsyah Hosen untuk kepentingan Aqua tanpa seizinnya.

Sontak Nadir memberikan protes karena tidak pernah dihubungi oleh pihak Danone Indonesia dan Aqua.

Selain itu, Nadir mengaku tidak pernah diwawancarai oleh media online itu. Nadir pun merasa dirugikan atas tindakan tersebut.

"Kutipan asal catut ini merugikan saya secara pribadi maupun profesional sebagai akademisi dalam isu sensitif di kalangan umat. Ini juga bisa mencederai identitas saya sebagai tokoh Islam yang selama ini dipercayai oleh umat, khususnya oleh kalangan Nahdlatul Ulama, melalui pendapat dan opini saya yang tersebar di sejumlah buku, artikel, ceramah, maupun medsos," ungkap Nadir di akun Instagram pribadinya.

Nadir meminta agar pihak Aqua, Danone Indonesia, dan media online itu meminta maaf secara resmi. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tok! PBNU Tunjuk Gus Kikin Jadi Pengganti Kiai Marzuki Mustamar di PWNU Jatim


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler