Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, kepastian itu didapat setelah ada pertemuan dengan manajemen Sempra
BACA JUGA: Refund Astro Tunggu Pemegang Saham
Mereka datang ke Indonesia untuk meninjau proyek TangguhPurnomo menilai komitmen Sempra itu jelas kabar positif
BACA JUGA: Sulit Hentikan Aksi Investor Jual Saham
Sebelumnya, ada kekhawatiran soal kejelasan pembelian gas Tangguh karena ancaman resesi di ASBACA JUGA: Takut Blunder, SBY Tunda Turunkan Harga BBM
Sempra merupakan pembeli terbesar gas TangguhDari total kapasitas produksi sebesar 7,5 juta ton per tahun (MTPA), volume pembelian Sempra mencapai 3,7 MTPAHarga yang ditawarkan sangat kompetitif sesuai harga pasar Southern California (Socal).
Sementara kontrak pembelian lain, seperti Fujian asal Tiongkok dan Posco/K-Power asal Korsel, menggunakan formula perhitungan berdasar harga minyak dengan batas atas (ceiling price)Ini dinilai merugikan Indonesia dan menuai protes.
Kontrak penjualan gas Tangguh ke Sempra juga disertai klausul diversionPemerintah Indonesia, melalui Beyond Petroleum (BP) selaku operator blok gas di wilayah Teluk Bintuni, Papua, tersebut, bisa mengalihkan penjualan 50 persen gas yang menjadi jatah Sempra ke pasar di Asia.(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Langkah Pemerintah Amankan Rupiah
Redaktur : Tim Redaksi