“Saya sudah instruksikan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) untuk berkoordinasi dengan perkebunan yang ada, agar merekrut pemuda/pemudi lokal untuk disekolahkanSetelah tamat, kemudian direkrut menjadi tenaga profesional perusahaan,” kata Marukan, kemarin (18/5).
Dikatakannya, dengan pola menyekolahkan para pemuda lulusan SLTA ke jenjang perguruan tinggi, dan begitu lulus langsung direkrut menjadi tenaga perusahaan, banyak manfaat yang didapat
BACA JUGA: Pupuk Bersubsidi Hilang di Pasaran
Antara lain, mengurangi pengangguran, memberdayakan warga sekitar kebun, dan perusahaan mendapatkan tenaga yang mengenal wilayahnya dengan baik.Karena itu Marukan mengharapkan kehadiran investor di Lamandau bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan pemerintah daerah
Sementara itu, Bagian Humas PT Pilar, Imanuel Tibian, menjelaskan, potensi masyarakat sekitar perkebunan sangat besar
BACA JUGA: Bergaya Ala Ninja, Demo Tolak Karaoke
Tinggal bagaimana cara mengkoordinasikannya“Kelima pemuda tersebut disekolahkan di kampus politeknik Citra Widya Edukasi, Bekasi selama tiga tahun
BACA JUGA: Operasi Ambalat, Kerahkan 4 Sukhoi
Biaya selama menempuh pendidikan ditanggung perusahaan, termasuk uang sakuDan setelah tamat tahun 2010 silam, langsung magang dan per 1 Mei lalu sudah jadi karyawan tetap,” jelasnya di hadapan Bupati Lamandau.Diungkapkannya, kelima pemuda setelah selesai magang langsung diangkat menjadi asisten dengan gaji Rp 2,5 juta dan tunjangan lokasi Rp 2,1 juta per bulan. Sehingga total penghasilan Rp 4,6 juta per bulan per orang.
Selain itu, urainya, rekrutmen juga dilakukan tahun 2010 lalu, dimana sebanyak lima orang pemuda disekolahkan menempuh pendidikan jenjang S-1 di Sekolah Tinggi Perkebunan (Stiper) YogyakartaRinciannya, dari Tapin Bini, Sekoban dan Tamiang masing-masing satu orang, serta dari Bakonsu dua orang.
Imanuel menjelaskan, sama seperti sebelumnya, semua biaya kuliah ditanggung perusahaanSetiap orang mendapat uang saku sebesar Rp 700 ribu per bulan“Yang di Stiper Yogya sedang berjalan, dan kita akan rekrut lagi 15 orang untuk disekolahkan ke D-1 Stiper Yogya,” urainya.
Disebutkannya lagi, rekrutmen terhadap 15 orang itu sudah mulai dilakukan, dimana data dari Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Kabupaten Lamandau sudah masukLangkah berikutnya, tinggal menunggu kedatangan dosen dari Stiper untuk melakukan seleksi.
Rencananya, ke-15 orang rekrutan terakhir akan digabung bersama dengan rekrutan dari Kaltim, sehingga menjadi satu kelas. (eba/ens)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Tolak Gaji Dipotong untuk ZIS
Redaktur : Tim Redaksi