Pupuk Bersubsidi Hilang di Pasaran

Kamis, 19 Mei 2011 – 12:16 WIB
PEKANBARU - Petani hortikultura di Pekanbaru, sejak 2010 tidak lagi menggunakan pupuk ureaHal ini disebabkan petani mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut, baik di tingkat distributor maupun pengecer

BACA JUGA: Bergaya Ala Ninja, Demo Tolak Karaoke

Lantaran itu, pemerintah daerah diharapkan memperhatikan nasib para petani.

Hal ini antara lain seperti diungkapkan Bambang (40), petani sayur di Jalan Kartama, Pekanbaru, kepada Riau Pos (grup JPNN), Rabu (18/5)
"Setahun ini, pupuk urea mengalami kelangkaan

BACA JUGA: Operasi Ambalat, Kerahkan 4 Sukhoi

Padahal pupuk itu sangat kami perlukan untuk proses cocok tanam," ujar Bambang, bersama rekannya Wili dan petani lainnya.

Sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi itu, menyebabkan Bambang dan Wili akhirnya beralih menggunakan pupuk organik granul yang sekarungnya seharga Rp 10 ribu
Pupuk urea sendiri, kata Bambang, biasanya dapat dengan mudah dibeli di tingkat pedagang pengecer pada ketua kelompok tani.

Hanya saja, belakangan ini nyatanya pupuk itu sudah cukup lama menghilang

BACA JUGA: Guru Tolak Gaji Dipotong untuk ZIS

Untuk itu, Bambang dan beberapa petani lainya di Jalan Kartama khususnya, mengaku sangat berharap terhadap pemerintah, agar kelangkaan pupuk urea itu segera dapat teratasi.

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Pertanaman dan Hortikultura Dinas Pertanian (Distan) Kota Pekanbaru, Edwar Yunus, saat dikonfirmasi, Rabu (18/5), terkesan menolak memberikan jawaban terkait kelangkaan pupuk bersubsidi iniSaat di-SMS dan dikontak melalui handphone sejak Rabu pagi hingga sore, tak ada jawaban dari Edwar selaku pejabat yang bertanggungjawab.

Sebelumnya, pada April 2011 lalu, kepada media ini Edwar pernah mengatakan bahwa kosongnya pupuk subsidi alokasi tahun 2011, akan segera teratasi dengan menggunakan stok pupuk dari tahun sebelumnya atau 2010(ilo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Promosi Kuliner NTB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler