BACA JUGA: Bergaya Ala Ninja, Demo Tolak Karaoke
Lantaran itu, pemerintah daerah diharapkan memperhatikan nasib para petani.Hal ini antara lain seperti diungkapkan Bambang (40), petani sayur di Jalan Kartama, Pekanbaru, kepada Riau Pos (grup JPNN), Rabu (18/5)
BACA JUGA: Operasi Ambalat, Kerahkan 4 Sukhoi
Padahal pupuk itu sangat kami perlukan untuk proses cocok tanam," ujar Bambang, bersama rekannya Wili dan petani lainnya.Sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi itu, menyebabkan Bambang dan Wili akhirnya beralih menggunakan pupuk organik granul yang sekarungnya seharga Rp 10 ribu
Hanya saja, belakangan ini nyatanya pupuk itu sudah cukup lama menghilang
BACA JUGA: Guru Tolak Gaji Dipotong untuk ZIS
Untuk itu, Bambang dan beberapa petani lainya di Jalan Kartama khususnya, mengaku sangat berharap terhadap pemerintah, agar kelangkaan pupuk urea itu segera dapat teratasi.Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Pertanaman dan Hortikultura Dinas Pertanian (Distan) Kota Pekanbaru, Edwar Yunus, saat dikonfirmasi, Rabu (18/5), terkesan menolak memberikan jawaban terkait kelangkaan pupuk bersubsidi iniSaat di-SMS dan dikontak melalui handphone sejak Rabu pagi hingga sore, tak ada jawaban dari Edwar selaku pejabat yang bertanggungjawab.
Sebelumnya, pada April 2011 lalu, kepada media ini Edwar pernah mengatakan bahwa kosongnya pupuk subsidi alokasi tahun 2011, akan segera teratasi dengan menggunakan stok pupuk dari tahun sebelumnya atau 2010(ilo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Promosi Kuliner NTB
Redaktur : Tim Redaksi