jpnn.com - Pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tambang memengaruhi tingkat penjualan sepeda motor di Bontang sepanjang 2016.
Sebagaimana yang dialami PT Nusantara Surya Sakti (NSS) selaku diler resmi sepeda motor Honda.
BACA JUGA: Toyota-Daihatsu Raja Mobil Murah dan Ramah Lingkungan
Kepala Cabang PT NSS Bontang Alexander Sembiring mengungkapkan, penjualan sepeda motor Honda di dilernya sempat mengalami penurunan di awal 2016.
Bahkan angka penurunannya mencapai 30 persen.
BACA JUGA: Industri Otomotif Diadang Tingkat Suku Bunga
“Pengurangan tenaga kerja di perusahaan tambang di awal-awal tahun berpengaruh pada penjualan kami. Khususnya para pembeli dari pihak tambang berkurang. Setelah itu perlahan berjalan normal,” kata Alexander saat ditemui Bontang Post, Sabtu (31/12) kemarin.
Penurunan signifikan lantas terjadi selepas Idulfitri pada Juli lalu.
BACA JUGA: 3 Poin Utama Restrukturisasi Skema Bisnis Mitsubishi
Adanya kendala dalam pengiriman sepeda motor dari diler utama ke Bontang membuat PT NSS kehabisan stok.
Alhasil, penjualan pun mengalami penurunan. Bila normalnya rata-rata penjualan dalam sebulan mencapai 130 sampai 150 unit, selepas Idulfitri angka berada di bawah rata-rata tersebut.
Bahkan, sepanjang Juli, penjualan tercatat hanya 56 unit.
Pengiriman sepeda motor baru pulih kembali pada November silam.
Hal itu berpengaruh pada tingkat penjualan di bulan Desember yang melejit. “Tercatat penjualan Desember sebanyak 191 unit sepeda motor Honda. Tapi ini imbas dari kekosongan selama tiga bulan terakhir. Sehingga saat barangnya ada, penjualan pun meningkat,” jelasnya.
Adapaun tipe sepeda motor Honda yang paling diminati pembeli adalah Scoopy.
Sampai-sampai pihaknya kewalahan menerima pesanan sepeda motor jenis ini.
“Selama Desember, Scoopy yang terjual sebanyak 65 unit, yang inden sekitar 50-an unit. Mungkin karena desainnya yang bagus dan juga teknologi yang dimilikinya,” tambah Alexander. (luk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Intip Kemewahan Swift Generasi Terbaru Andalan Suzuki
Redaktur & Reporter : Ragil