jpnn.com - SURABAYA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku kesulitan mendorong perusahaan tertutup menjadi terbuka. Di wilayah tengah dan timur Indonesia, , perusahaan yang menjual sebagian saham di bursa hanya satu. Padahal, tahun lalu belum ada emiten yang baru dari kawasan ini.
’’Kalau tidak ada hambatan, akhir tahun ini ada satu emiten baru. Saat ini sedang diajukan ke BEI pusat,’’ kata Head of Education and Information PT BEI Area 2 Nur Harjantie kemarin (6/9).
BACA JUGA: Sempat Fluktuatif, Saham Lapis Kedua Naik Signifikan
Calon emiten itu sudah lama menjajaki komunikasi dengan BEI untuk proses menjadi perusahaan terbuka. Meski proses tersebut cukup panjang, rencana menjadi emiten itu mungkin bisa diwujudkan akhir tahun ini.
Sebelumnya, BEI pusat merevisi target jumlah emiten baru tahun ini. Yakni, dari 35 menjadi 25. Secara nasional, tercatat lebih dari 10 perusahaan emiten baru tahun ini.
BACA JUGA: PTM 2016, Penantian 10 Tahun Pelaku Bisnis Besar Pariwisata Berakhir
’’Awalnya, kami berharap adanya tiga emiten baru dari Jawa Timur tahun ini. Tapi, sepertinya baru bisa satu yang terwujud. Dua perusahaan lain masih membenahi kondisi internal,’’ ungkapnya.
Ketika ditanya soal kemungkinan badan usaha milik daerah (BUMD) Jatim yang bisa menjadi emiten baru tahun ini, perempuan yang kerap disapa Nunung itu pesimistis.
BACA JUGA: Perum Jamkrindo Perkuat Kerja Sama dengan Bank NTT
BUMD yang didorong Pemprov Jatim untuk menjadi perusahaaan terbuka adalah PT Petrogas Jatim Utama. Namun, perusahaan tersebut masih perlu membenahi kondisi internalnya sehingga pengajuan menjadi perusahaan terbuka mungkin belum bisa dilakukan tahun ini.
Saat ini, jumlah emiten di wilayah timur dan tengah Indonesia mencapai 37 perusahaan. Secara nasional, jumlah emiten hanya 531 perusahaan. Jumlah emiten yang baru sedikit karena pemegang saham menilai manfaat menjadi emiten tidak signifikan.
Untuk pendanaan ekspansi, perusahaan tertutup lebih memilih menerbitkan obligasi atau berutang di bank yang sifatnya jangka pendek. ’’Kalau mau pendanaan jangka panjang, ya mestinya menjadi emiten,’’ ucap Nunung.
Untuk memacu minat menjadi emiten, BEI telah meluncurkan Pusat Informasi Go Public (PIGP). Animo perusahaan untuk menjadi emiten pun meningkat. Bahkan, ada perusahaan tertutup yang berkonsultasi ke PIGP meski belum memenuhi syarat menjadi perusahaan terbuka. (rin/c5/noe/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkuat Kelistrikan Jatim, PLN Tambah Kapasitas 4 Unit Trafo
Redaktur : Tim Redaksi