Perwakilan Pemerintah di Garuda Indonesia Dikurangi

Kamis, 25 April 2019 – 15:16 WIB
Ilustrasi Maskapai Garuda Indonesia. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Jajaran direksi dan komisaris PT Aneka Tambang Tbk dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dirombak.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan hal itu untuk mengoptimalkan kinerja dua perusahaan pelat merah tersebut.

BACA JUGA: PT Survai Udara Penas Jadi Induk Holding BUMN Penerbangan

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), pemerintah mengganti dua komisaris Antam, yakni Bambang Gatot Ariyono dan Robert A. Simanjuntak.

BACA JUGA: Anak Usaha Garuda Indonesia Garap Konsumen Airbus Asia Tenggara

BACA JUGA: Sofyan Basir Ditetapkan jadi Tersangka, ini Respons Kementerian BUMN

Masa jabatan Robert resmi berakhir pada 26 Maret. Sementara itu, Bambang masih menjabat direktur jenderal mineral dan batu bara Kementerian ESDM.

Kini dua jabatan tersebut digantikan Dadan Kusdiana dan Arif Baharudin.

BACA JUGA: Kapan Holding BUMN Penerbangan Dibentuk?

”Ada dua komisaris baru. Yang pertama dari Kementerian ESDM Balitbang. Yang kedua Pak Arif dari Kemenkeu,” ujar Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo, Rabu (24/4).

Antam merombak jajaran direksi. Hari Widjajanto menuntaskan jabatannya sebagai direktur operasi pada Maret lalu.

Sementara itu, dua direktur lain diberhentikan dengan hormat. Keduanya adalah Direktur Human Capital & CSR Johan N.B. Nabahan dan Direktur Pemasaran Tatang Hendra.

Kemarin pemerintah juga merombak kepemimpinan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Dalam RUPST disebutkan bahwa I Wayan Susena dan Nicodemus Panarung Lampe tidak lagi menjabat direktur teknik dan direktur layanan.

Dua direktorat itu kini berubah menjadi direktorat teknik dan layanan. Pemimpin barunya adalah Iwan Joeniarto. Sebelumnya, Iwan menjabat direktur utama PT GMF AeroAsia.

Garuda Indonesia juga mengubah komposisi dewan komisaris. Agus Santoso tidak lagi menjabat komisaris utama atau komisaris independen. Penggantinya adalah Sahala Lumban Gaol sebagai komisaris utama.

Sementara itu, posisi komisaris independen dijabat Herbert Timbo P. Siahaan, Insmerda Lebang, Eddy Porwanto Poo, dan Chairal Tanjung. Selain itu, ada Dony Oskaria, Muzaffar Ismail, dan Luky Alfirman sebagai komisaris.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan bahwa Garuda Indonesia memerlukan perampingan.

”Perwakilan pemerintah dikurangi,” ucapnya.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengatakan, sejalan dengan dinamika industri penerbangan yang semakin kompetitif, akselerasi bisnis perusahaan harus turut dikembangkan.

”Struktur manajemen baru tersebut diharapkan mendukung akselerasi bisnis,” imbuhnya. (vir/c6/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... HUT ke-21 BUMN Tercatat Dalam Rekor MURI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler