Pesan Anwar Abbas untuk Ferdinand Hutahaean, Silakan Fokus Kalimat Penutup

Kamis, 06 Januari 2022 – 08:48 WIB
Waketum MUI Anwar Abbas menanggapi kalimat Ferdinand Hutahaean. Ilustrasi Foto: ANTARA/Anom Prihantoro

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyesalkan pernyataan Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean yang disampaikan di Twitter.

Kalimat Ferdinand Hutahaean yang diunggah di Twitter menyinggung tentang Tuhan berujung jadi kasus hukum.

BACA JUGA: Usut Kasus Ferdinand, Bareskrim Langsung Garap 3 Saksi

Ketum DPP KNPI Haris Pertama telah melaporkan Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri atas dugaan pelanggaran UU ITE dan penistaan agama pada Rabu (5/1) sore.

Setelah menerima laporan, penyidik Bareskrim langsung menyita barang bukti dari pelapor dan memeriksa para saksi di hari yang sama.

BACA JUGA: Twit Ferdinand Bikin Heboh, Ini yang Dikhawatirkan Bang Chandra

Waketum MUI Anwar Abbas menilai tulisan Ferdinand sinis.

"Saya sangat menyesalkan sekali komentar sinis yang disampaikan oleh Ferdinand Hutahaean," kata Anwar melalui layanan pesan, Rabu (5/1).

BACA JUGA: Kuasa Hukum Habib Bahar Belum Tahu Hal Penting Ini, Sungguh Aneh

Pria kelahiran Sumatra Barat itu merasa heran pernyataan yang menyinggung tentang Tuhan justru keluar dari Ferdinand.

Terlebih lagi, kata Anwar, mantan politikus Partai Demokrat itu selalu mengeklaim sebagai sosok yang menghargai perbedaan dan keyakinan orang lain.

Namun, tulisan di Twitter @FerdinandHaean3 menunjukkan hal sebaliknya.

Anwar menangkap kesan Ferdinand tidak menghargai keyakinan orang lain.

"Tentu saja akan sangat menyakiti hati umat," ungkap dia.

Anwar Abbas menyarankan pria kelahiran 18 September 1977 itu bisa bersikap rendah hati dan melayangkan permintaan maaf secara terbuka.

Dengan begitu, tidak ada konflik berkepanjangan.

"Saya mengimbau Saudara Ferdinand Hutahaean untuk secara rendah hati, meminta maaf kepada umat agar pernyataannya tersebut tidak membuat gaduh negeri ini," kata Anwar Abbas. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Soetomo
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler