jpnn.com, SEMARANG - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pesan khusus pada para pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Kapolri meminta pasien isoman yang kehabisan dan kekurangan obat segera melapor kepada Babinsa, agar kembali dikirim paket obat yang telah disiapkan oleh pemerintah.
BACA JUGA: 14 Kapal Motor Kecelakaan, 56 ABK Hilang, 2 Kapal Perang Dikerahkan
Kapolri menyampaikan hal tersebut saat melakukan interaksi virtual dengan salah seorang warga bernama Tri, saat meninjau pelaksanaan PPKM darurat di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (16/7).
Dalam interaksi virtual tersebut Kapolri menanyakan apakah Tri sudah mendapat bantuan obat dan vitamin dari pemerintah.
BACA JUGA: Ombudsman Mengomentari Pelaksanaan CPNS, Singgung Soal Maladministrasi
Menanggapi pertanyaan tersebut Tri menjawab sudah.
"Kalau habis lapor ke Babinsa lagi untuk dikirim. Nanti segera dikirim untuk kebutuhan. Kalau habis dikirim lagi," ujar Kapolri dikutip dari keterangan pers Divisi Humas Polri.
BACA JUGA: PPKM Darurat Diperpanjang, Presiden Sadar Banyak Risiko
Dalam kunjungan kali ini Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga menyemangati warga yang sedang menjalani isolasi mandiri melalui telekonferensi dari Posko PPKM Mikro di Kecamatan Tembalang, Semarang.
Selain meninjau Posko PPKM Mikro, Kapolri dan Panglima TNI juga meninjau vaksinasi massal di Holy Stadium, Semarang, Jawa Tengah.
Dalam tinjauan tersebut, Kapolri mengingatkan kepada warga bahwa penularan COVID-19 masih tinggi hingga saat ini.
Kapolri kemudian menjelaskan pentingnya tiga langkah pengendalian COVID-19.
Yakni, penegakan disiplin terhadap protokol kesehatan, akselerasi vaksin hingga penerapan PPKM Darurat harus berjalan secara beriringan.
"Tiga hal ini harus dilakukan serempak sama-sama karena kita lihat sampai saat ini angka (penularan COVID-19) terus tinggi," ucapnya.
Kapolri juga menyatakan kepolisian bersama TNI terus bergerak mengerahkan seluruh sumber daya yang ada menggelar vaksinasi massal, sebagai upaya mempercepat kekebalan kelompok atau herd immunity.
Kapolri kemudian mengajak kelompok sosial masyarakat, aktivis maupun para mahasiswa yang memiliki sumber daya dan kemampuan di bidang kesehatan, berkolaborasi dengan TNI-Polri menggelar vaksinasi massal.
"Ini akan menjadi lebih baik dalam rangka percepat kegiatan akselerasi vaksinasi,” katanya.
Mantan Kabareskrim Polri ini kemudian meminta agar masyarakat memahami dan mematuhi PPKM darurat sebagai upaya pemerintah untuk mengendalikan COVID-19.
Sigit meminta maaf apabila kebijakan PPKM darurat mengganggu aktivitas warga.
Namun, hal tersebut harus diambil sebagai langkah menyelamatkan masyarakat dari paparan virus Corona atau COVID-19.
"Tolong ini disampaikan ke keluarga kita, mungkin belum memahami pemerintah melakukan ini semua untuk menjaga keselamatan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pentingnya komitmen seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Setidaknya, kata Hadi, strategi dalam menghadapi musuh yang tidak terlihat wujudnya ini, yakni defensif dengan menggunakan masker, mematuhi 3M dan vaksin.
"Vaksinasi untuk memberikan kekebalan, tetapi ingat setelah vaksin tetap menggunakan masker dan tak boleh lengah," pungkas Panglima TNI.(Antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang