Pesan Mega ke Jokowi dan Pantun Semangati Kader PDIP NTT

Jumat, 09 Februari 2018 – 22:11 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam rapat konsolidasi pemenangan pilkada di Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (9/2). Foto: Humas DPP PDIP for JPNN

jpnn.com, SIKKA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan menyemangati kader-kader partainya di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan cerita tentang pesan Megawati Soekarnoputri kepada Joko Widodo jelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Hasto menuturkan, ketua umum PDI Perjuangan itu berdiskusi dengan Jokowi mengenai arti penting memajukan NTT.

Hasto bercerita soal itu ketika menyampaikan kata sambutan pada rapat konsolidasi pemenangan pilkada di DPC PDIP Sikka, NTT, Jumat (9/2). Menurutnya, Megawati yang juga Presiden Kelima RI secara khusus menitipkan soal pembangunan NTT ke Jokowi.

BACA JUGA: Anak Buah Mega Masih Bingung, Apa Sih Konsep Anies?

Dalam pembicaraan itu, Megawati menjelaskan tentang NTT yang dikaruniai alam indah dan kaya sumber daya alam, serta miliki masyarakat ramah dan kaya akan budaya. Putri Proklamator RI Bung Karno itu pun ingin NTT bisa makin maju ketika Jokowi menjadi presiden.

"Maka Ibu Megawati mengingatkan Pak Jokowi agar pembangunan infrastruktur di NTT dilakukan. Infrastruktur kelautan dibangun untuk mengembangkan pengolahan hasil laut," kata Hasto di hadapan ribuan kader PDIP.

BACA JUGA: Kang Hasan Ingin Kembalikan Citarum sebagai Urat Nadi Jabar

Lebih lanjut Hasto mengatakan, NTT berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia. Menurutnya, Megawati menginginkan adanya segitiga pertumbuhan ekonomi yang melibatkan Kupang di NTT, Dili di Timor Leste dan Darwin di Australia. 

Yang jadi persoalan, sambung Hasto mengutip pernyataan Megawati, NTT selalu bermasalah dengan infrastruktur dan kekeringan. Karena itulah Megawati berpesan ke Jokowi untuk menggenjot infrastruktur di NTT.

BACA JUGA: Ganjar Tegaskan PDIP Satu Komando dan Tak Bisa Diadu Domba

Ketika Jokowi menjadi presiden, infrastruktur di NTT pun diperbaiki. Pemerintah membangun banyak embung untuk pertanian dan jalan untuk memudahkan konektivitas.

Megawati, kata Hasto, juga meminta Presiden Jokowi membangun pusat penelitian kelautan di NTT. "Sehingga seluruh potensi laut digunakan utk kesejahteraan masyarakat, lebih-lebih pariwisatanya," imbuh Hasto.

Demi menggenjot pembagunan NTT, PDIP mengusung duet Marianus Sae-Emilia J Nomleni pada pemilihan gubernur tahun ini. Tujuannya jika kelak Maruanus-Emi terpilih, kebijakan Pemerintah Provinsi NTT pun sejalan dengan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Hasto menegaskan, NTT sangat penting bagi PDIP. Bahkan Bung Karno mencetuskan gagasannya tentang Pancasila buah dari perenungannya di Ende, NTT ketika menjalani masa pengasingan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.

"Di NTT-lah Bung Karno menemukan bahwa Indonesia bukanlah negara agama tapi negara kebangsaan, yang menyembah Tuhan dengan cara masing-masing. Ketuhanan yang dimaksudkan adalah ketuhanan tanpa egoisme agama, penuh toleransi dan penuh nilai kemanusiaaan,” papar Hasto.

Pada bagian akhir pidato, Hasto mengapresiasi warga NTT yang menyalurkan aspirasi politik mereka melalui PDIP. ‎"Maka kami sampaikan salam dari Ibu Megawati dan Pak Jokowi. Salam," kata Hasto.

Sebelum menutup pidato, Hasto juga membacakan pantun. "Ditugaskan Bu Mega datang ke Sikka, bertemu kader dengan semangat bergelora. Betapa rindunya Bu Mega akan anda semua, tolong menangkan pilkada,” ucap Hasto.(rmo/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Kerahkan Semua Anggota DPR dari Dapil Jateng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler