Pesan Menpora, Pemuda Harus Kreatif dan Berdaya Saing Menghadapi Bonus Demografi

Selasa, 27 Oktober 2020 – 09:51 WIB
Menpora Zainudin Amali saat memberikan sambutan pada Dialog Nasional Pemuda secara virtual di Situation Room Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (26/10). Foto Kemenpora RI.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali berpesan agar pemuda Indonesia harus lebih kreatif, inovatif, mandiri, berdaya saing dan berjiwa kewirausahaan dalam menghadapi bonus demografi.

Pesan itu disampaikan Menpora Zainudin saat memberikan sambutan pada Dialog Nasional Pemuda secara virtual di Situation Room Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta,  Senin (26/10).

BACA JUGA: Menpora: Pemerintah Berkomitmen Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Para Pemuda

Menurutnya, pemuda bisa mengembangkan potensi yang dimiliki untuk pembangunan bangsa. "Kami berpandangan membangun pemuda sekarang sama halnya mempersiapkan dan membangun bangsa ke depan," kata Menpora Zainudin.

Dalam rangkaian kegiatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-92 tahun 2020 dengan tema Merajut Momentum dan Asa Pemuda Menciptakan Perubahan di Indonesia tersebut, Zainudin mengatakan tidak banyak negara di dunia yang mendapatkan bonus demografi. Indonesia menjadi salah satunya, di mana penduduk produktif akan lebih banyak.

BACA JUGA: Inilah Kekhawatiran Chandra Jika Gus Nur Tetap Ditahan

Karena itu, dia mengajak Pemuda Indonesia menjadi pelopor berbagai perubahan positif, menjadi pemimpin bangsa di berbagai sisi kehidupan. Pemuda juga harus disiapkan dengan baik.

Kemenpora sendiri telah menetapkan dan mendorong berbagai program prioritas kepemudaan. Di antaranya, menciptakan pemuda yang kreatif, inovatif, mandiri, berdaya saing dan berjiwa kewirausahaan. Hal ini sesuai dengan perencanaan yang dilakukan Bappenas.

BACA JUGA: Baku Tembak TNI-Polri vs KKB Selama 5 Jam, 1 Tewas, Hermanus Tertangkap

"Tantangan ke depan, jika pemuda Indonesia tidak kreatif, tidak inovatif, tidak memiliki kemandirian, tidak memiliki daya saing dan tidak berjiwa wirausaha, maka pasti akan tergilas dengan persaingan yang luar biasa baik didalam dan luar negeri," ucap menteri asal Gorontalo ini.

Harus diakui, ketersediaan lapangan pekerjaan sekarang dan yang akan datang akan semakin sempit, sementara peminatnya semakin banyak. Untuk itu Kemenpora menetapkan dan mendorong agar para pemuda menumbuhkan semangat kewirausahaan, agar setelah lulus sekolah dan perguruan tinggi mereka bisa menjadi job creator.

Dia juga berharap dengan adanya sinergitas dan kerja sama kementerian dan lembaga tingkat pusat, serta peran yang signifikan pemerintah daerah, pembangunan pemuda yang tangguh dan kompetitif dan berdaya saing bisa segera terwujud.

"Urusan kepemudaan bukan urusan Kemenpora RI semata, tetapi menjadi tanggung jawab bersama karena berkaitan dengan pembangunan sumberdaya manusia dan berkaitan dengan cara membangun masa depan bangsa," tegas Zainudin.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam forum yang sama menyambut baik dan mendukung penuh upaya penguatan sinergitas lintas pemuda melalui dokumen kepemudaan.

Menurutnya, pemuda adalah aktor potensial dan sangat berkontribusi dalam pembangunan nasional. "Pembangunan pemuda merupakan agenda strategis dalam menyiapkan pemuda yang tangguh yang mampu berperan dalam pembangunan bangsa dan serta memanfaatkan peluang demografi," katanya.

Saat ini jumlah pemuda Indonesia berusia 15-30 tahun berjumlah 64,19 juta jiwa (BPS 2019) atau 25,02 persen dari total penduduk Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa pemuda Indonesia harus punya pengetahuan, keterampilan, karakter kuat dan jiwa patriotisme yang terus menyala.

"Keberhasilan pembangunan pemuda menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memanfaatkan momentum bonus demografi yang akan dihadapi bangsa. Negara Jepang dan Cina yang menjadi negara maju dahulu pernah mengalami bonus demografi dan berhasil memanfatkannya dengan sebaik-baiknya," kata Menko PMK Muhadjir Effendy di acara itu.(*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler