jpnn.com, SURABAYA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menemui eks narapidana (napi) kasus terorisme di sela kegiatan resesnya di Surabaya, Sabtu (19/2).
Dalam kesempatan itu, LaNyalla menyampaikan pesan menyejukkan yang memotivasi mereka.
BACA JUGA: Kadernya jadi Tersangka Teroris, Partai Ummat Merespons Begini
"Kalian dihukum karena memang tindakan keliru. Ada hikmah yang bisa dipetik," kata LaNyalla.
Karena itu kata mantan Ketum PSSI itu, saat ini saatnya para napi eks teroris berbakti bagi bangsa dan negara, salah satunya membela kepentingan rakyat.
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Empat Teroris di Jateng, Salah Satunya Pernah Berangkat ke Suriah
Senator asal Jawa Timur itu menegaskan dirinya selalu menempatkan pada kebenaran dan keberpihakan untuk rakyat.
"Kebenaran bisa disalahkan, tapi kebenaran tak bisa dikalahkan. Komitmen saya adalah keberpihakan pada kebenaran," tegasnya.
BACA JUGA: Brigjen Ahmad Ramadhan Ungkap Profil 4 Terduga Teroris di Jateng, Ternyata
LaNyalla juga mengingatkan kepada mereka untuk jangan lagi berkecimpung dalam kegiatan terorisme.
"Berjuang itu boleh di jalan kebenaran. Allah akan mencatat nama kita ketika berjuang untuk kepentingan rakyat," pesannya.
LaNyalla juga memaparkan kinerjanya sebagai ketua DPD, termasuk menjelaskan fungsi lembaga yang dipimpinnya itu dalam mengawal kepentingan rakyat.
"Saya tak mau main-main dalam melakukan pengawasan. Kita harus bekerja dari hati untuk rakyat. Ini yang namanya berjuang atas nama Allah, bukan jadi teroris," tutur LaNyalla.
Pendamping eks napi teroris, Sofi, menjelaskan puluhan eks narapidana terorisme ini tersebar di wilayah Surabaya dan Sidoarjo.
"Di seluruh Jawa Timur itu ada 180 orang, tetapi yang sudah kembali ke pangkuan NKRI sebanyak 160 orang termasuk mereka ini," ucapnya.
Dikatakannya, para eks napi terorisme ini tergabung dalam sebuah yayasan bernama Fajar Ikhwan Sejahtera hasil kerja sama dengan PT Perhutani di Pacet.
"Para eks napi terorisme ini menanam kopi di sana. Kami ada lahan seluas 58 hektare. Kami memiliki 50 ribu bibit kopi dan baru ditanam 7-8 ribu bibit," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi