jpnn.com - PUTUSSIBAU- Terkejut, kata inilah yang diungkapkan oleh keluarga Akil Mochtar yang berada di kampung halamannya di Kelurahan Kota Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu ketika mendengar Akil Mochtar ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu malam (210) di rumah dinasnya Jakarta.
Salah satu keluarga Akil Mochtar yakni Marta (70) yang tak lain merupakan ibu mertua Akil Mohtar. Ia mengaku tidak percaya apa yang dilakukan oleh menantunya tersebut. Dengan sedih Marta mengungkapkan bahwa dirinya tidak tahu Akil itu ditangkap KPK.
BACA JUGA: Terlibat Kasus Akil, Susi Terancam Dipecat
"Saya tahu dari keluarga yang lain bahwa anak saya ketangkap KPK," ucapnya ketika ditemui di rumahnya di Jalan Flamboyan Kelurahan Putussibau Utara.
Marta mengakui mendengar anaknya ditangkap KPK pun, dirinya bergetar rasa badannya dan rasa tak yakin dengan berita yang ada. Dirinya pun berharap dengan kasus yang menimpa anaknya tersebut mudah-mudahan selamat, karena dirinya tetap meyakini Akil tidak berbuat macam-macam karena dirinya mengenal betul perangai menantunya tersebut.
BACA JUGA: MK Minta Maaf Ke Masyarakat
"Akil itu anaknya baik sekali, banyak bantu keluarga emak disini. Selama mengenalnya tidak ada tingkah yang aneh-aneh dilakukannya,"ujarnya.
Marta pun mengenang jika Akil sudah pulang kampung ke Kapuas Hulu, dirinya selalu menyempatkan diri untuk bermalam dirumahnya dan bersilaturahmi kepada keluarga, kerabat dan sahabatnya disini.
BACA JUGA: Dewaruci Tidak Lagi Keluar Indonesia
Untuk itu pun dirinya berharap dengan kasus yang menimpanya ini bisa membuat dirinya kuat, tabah dan Tuhan bisa melindungi dirinya dari hal-hal yang tak diinginkannya.
Sementara itu ditambahkan Abang Rusni Ramli yang mengaku iparnya Akil Mohtar ini mengatakan dirinya dan keluarga yang lain merasa terkejut dan kecewa terhadap apa yang dilakukan Akil Mochtar sehingga dirinya sampai ditangkap KPK karena dirinya tak menyangka Akil melakukan hal tersebut. Padahal belum lama ini Akil Mochtar melakukan syukuran di kampung halamannya. Dirinya pun mendengar kabar tersebut dari televisi dan membuatnya terkejut.
"Tak menyangka sekali apa yang dilakukannya, karena saya tahu sekali Akil itu orangnya bagaimana. Mulai dari dia kecil sampai dia sukses itu orangnya mandiri, karena orang tuanya pegawai kecil waktu itu," ujarnya dengan sedih.
Abang pun menceritakan kisah hidup Akil Mochtar waktu kecil, Akil dulunya tinggal bersama orang tuanya di RT 01 RW 02 kampong Prajurit Kelurahan Hilir Kantor Kecamatan Putussibau Utara. Dirinya menilai karakter Akil ini dari kecil sampai ia sukses memanglah orang yang mandiri tanpa berpangku tangan pada orang lain. "Dalam meniti karir, dia ini orangnya tidak neko-neko, apa adanya. Padahal jika dilihat dari keluarganya, mereka tergolong mampu," ungkapnya.
Dalam kehidupan kecilnya, Abang mengungkapkab bahwa Akil ini sosok orang yang rajin, jiwa sosial yang tinggi dan patuh pada orang tua. Akil juga sempat pernah menjadi pengantar koran dimasa kecilnya.
Lanjut Abang, dalam sisi pergaulan, menurutnya Akil ini orangnya bersahaja, tidak mengenal junior dan senior dalam bergaul sehingga ini yang membuat bangga masyarakat Kapuas Hulu apalagi keluarga.
Abang pun menyarankan jika memang dalam hal ini Akil terbukti bersalah dan sebelum terlibat lebih dalam ke masalah yang lain, dirinya pun meminta Akil Mochtar untuk mundur saja dari Ketua MK. "Dia harus jentelmen mundur jika itu benar, karena jabatan tersebut merupakan amanah saja," ungkapnya.
Namun meskipun begitu Abang mengingatkan Akil untuk tabah dalam menghadapi masalah ini, karena keluarga tetap memberikan dukungan dan semangat terhadap suami dari Ratu Rita tersebut.
Akil Mochtar merupakan Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjajaran. Dia menamatkan S1 di Fakultas Hukum Universitas Panca Bhakti Pontianak dan S2 Magister Ilmu Hukum universitas Padjajaran Bandung.
Sebelum menjabat sebagai Hakim Konstitusi, Akil adalah anggota DPR RI dari Fraksi Golkar. Dia pernah menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR (bidang Hukum, perundang-undangan, HAM dan Keamanan) periode 2004-2006.
Sejak muda, Akil sudah bergelut di dunia organisasi. Dia pernah menjadi Ketua OSIS SMA Muhamadiyah Pontianak, menjadi Ketua Ikatan Pelajar Muhamadiyah Pontianak. Dia juga pernah bergabung dalam Pelajar Islam Indonesia.
Akil juga pernah jadi Ketua Alumni SMA Muhamadiyah Pontianak, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Univ. Panca Bhakti Pontianak, Komandan Batalyon E Resimen Mahasiswa (Menwa) UPB. (Fiq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petunjuk Bahasa Indonesia di Tanah Suci Masih Minim
Redaktur : Tim Redaksi