jpnn.com, KODI UTARA - Uskup Keuskupan Weetebula Mgr Edmund Woga, CSsR mengatakan pembangunan Gereja bukan sekadar kehendak manusia, tetapi menjadi kehendak Tuhan.
Hal itu disampaikan Uskup Edmund Woga saat memimpin pemberkatan dan peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Santa Maria Asumpta, Homba Karipit, Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (19/4/2023).
BACA JUGA: Kodam Cenderawasih Bangun 14 Gereja di Papua
Pembangunan Gereja Santa Maria Asumpta Homba Karipit akan dibangun di atas di atas lahan seluas 30 m x 50 m.
Adapun penanggun jawab pekerjaan gereja adalah ongko Akay dan Ketua Panitia Pembangunan Gereja Ignasius Dodok yang juga menjabat Camat Kodi Utara.
BACA JUGA: Prodiakon Gereja Santa Theresia Gelar Bakti Sosial di Cilincing, Ini Sasarannya
Paroki Santa Maria Asumpta Homba Karipit yang berdiri tahun 1938 itu merupakan pusat paroki di Kodi. Kini telah berkembang pesat dengan jumlah umat yang besar.
Uskup Edmund berharap pembangunan gereja ini dilakukan dengan penuh harapan dan sukacita.
BACA JUGA: Tegas, Gereja Dilarang Terima Bantuan dari Parpol
“Untuk itu kita telah memulai pembangunan gereja ini dengan penuh harapan dan sukacita,” ujar Uskup Edmung Woga.
Pada kesempatan itu, acara dimulai dengan pemberkatan batu dan pemberkatan para tukang.
Selanjutnya, peletakan batu pertama secara simbolis dimulai dari Uskup Weetebula Mgr Edmund Woga, CSsR, Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD) Marthen Christian Taka, Anggota DPRD Provinsi NTT Hugo Rehi Kalembu, Pastor Paroki Santa Maria Homba Karipit Pater Barnabas Bili Ngongo, CSsR perwakilan orang muda Agustinus Tamo Mbapa (Gustaf), dan Camat Kodi Utara Ignasius Dodok.
Tampak juga hadir para kepala dinas di Kabupaten SBD, Pater Sius Hukapati, CSsR, dan umat bersama tokoh masyarakat.
Gustaf berharap kepada semua umat Katolik khususnya orang muda di Paroki Santa Maria Asumpta Homba Karipit untuk bersatu dan berkontribusi nyata dalam menyukseskan pembangunan gereja.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari