Pesan Wamenag Zainut Tauhid Kepada Para Dai, Adem Banget

Minggu, 29 Mei 2022 – 22:10 WIB
Wamenag Zainut Tauhid. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid resmi menutup Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-2 Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Wamenag mengutip petuah ulama besar Prof. Dr. Buya Hamka, tentang semangat dakwah. 

BACA JUGA: Foto Diduga Menag Yaqut Merangkul Ragil Mahardika Viral, Wamenag Zainut Bereaksi Keras

Buya Hamka, kata Wamenag Zainut, berpesan bahwa dakwah itu membina bukan menghina.

Dakwah itu mendidik bukan membidik, dakwah itu mengobati bukan melukai.

BACA JUGA: Kabar Gembira, Lebaran Idulfitri 2022 Kemungkinan Berbarengan

Dakwah itu mengukuhkan bukan meruntuhkan, dakwah itu saling menguatkan bukan saling melemahkan, dakwah itu mengajak bukan mengejek.

Dia melanjutkan dakwah itu menyejukkan bukan memojokkan, dakwah itu mengajar bukan menghajar, dakwah itu saling belajar bukan bertengkar.

BACA JUGA: Sudah 17 Kampung Zakat Dibangun Kemenag, Baru Diresmikan di Uemalingku

"Dan, dakwah itu menasihati bukan mencaci maki,” pesan Wamenag di Jakarta, Minggu (29/5).

Zainut menyambut baik terbentuknya Daiyah Parmusi sebagai organisasi sayap baru dari Parmusi.

Dia berharap terbentuknya Daiyah Parmusi menjadikan tugas dakwah bisa berjalan lebih baik dan tepat pada sasarannya. 

“Dakwah  merupakan jawaban umat Islam terhadap situasi kekinian dan antisipasi masa depan,” pesan dia. 

Untuk mencapai tujuan dan hasil dakwah yang optimal, lanjut Wamenag, peran organisasi dan tenaga dakwah (dai/daiyah) yang terdidik, terlatih, dan istikamah sangat diperlukan.

Di samping pengembangan materi dakwah, sarana dan media yang kontekstual dengan perkembangan masyarakat.

Dakwah Islamiyah haruslah dilakukan secara sistematis, metodologis, persuasif, dan tidak secara sporadis.  

“Sekarang berada di era digital, para dai/daiyah harus terampil menggunakan media sosial dan memanfaatkannya untuk kemajuan dan keluasan jangkauan dakwah,” tutur dia.

Wamenag mengapresiasi peran Parmusi dan ormas Islam lainnya yang bergerak di bidang sosial-ekonomi dan dakwah.

Isu kemiskinan dan penguatan akidah umat, kata dia, perlu mendapat perhatian serius.

Dia berharap ormas-ormas Islam di tanah air terus bersinergi dan berkolaborasi dengan program-program Kementerian Agama.

"Kita harus makin solid dan membangun masyarakat Islam secara lebih terarah dan terukur. Sinergi ini juga meniscayakan adanya komunikasi yang baik, saling mendekati, dan sambung rasa,” ajak Wamenag. 

Dia menegaskan bukan saatnya lagi berjalan sendiri-sendiri.

Pemerintah sangat terbuka terhadap kritik yang membangun, karena itu adalah bagian dari demokrasi dan pembangunan negara yang berkeadaban sejalan dengan nilai-nilai Islam yang washatiyah. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wamenag Zainut: Indonesia Bukan Negara Agama, tetapi


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler