JAKARTA—Proses evakuasi perdana Warga Negara Indonesia (WNI) menggunakan pesawat Garuda Indonesia, Senin (31/1) kemungkinan mengalami kendalaMenteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, meski sudah siap untuk berangkat, namun pesawat yang membawa tim Satgas evakuasi dan logistik tersebut masih belum mendapatkan izin pendaratan dari pemerintah Mesir.
‘’Insyallah malam ini juga kami akan mengirimkan satu pesawat
BACA JUGA: Prioritas Evakuasi Anak-Anak dan Wanita
Kita sudah siap namun sampai sekarang masih menunggu flight clearance (izin pendaratan) dari pemerintah setempatLambannya turun izin pendaratan kata Marty, tak lain disebabkan karena terganggunya sistem pemerintahan yang memang sedang mengalami masa sulit
BACA JUGA: WNI yang Dievakuasi Mayoritas Mahasiswa
Pemerintahan Mesir dibawah rezim Hosni Mubarak tengah didemo habis-habisan oleh rakyatnya yang memicu berbagai kerusuhan‘’Tapi sesuai Inpres, malam ini juga seluruh personil kita siap berangkat dengan Garuda Indonesia Boeing 747 berkapasitas 400 orang
BACA JUGA: SBY Instruksikan Evakuasi Udara WNI di Mesir
Sekarang hanya bergantung pada flight clearance dari Kairo,’’ tegas Marty.Marty juga mengimbau kepada seluruh keluarga WNI yang berada di Indonesia untuk tidak terlalu cemasMeski suasana tidak kondusif, namun hingga saat ini koordinasi dan komunikasi KBRI dengan seluruh WNI masih berjalan dengan baikSimpul-simpul evakuasi telah dibuat termasuk dengan pengamanan.
‘’Untuk semua informasi bisa didapat di website KBRI kitaKBRI juga sudah menetapkan tiga titik penampungan dan 20 titik komunikasiJadi 20 titik ini dimana kita bisa menjangkau warga negara kita,’’ kata Marty.
Titik-titik penampungan sementara WNI sebelum diberangkatkan melalui bandara nantinya terletak di Kota Nasr City, Ajid dan kantor konsulerLokasi-lokasi ini hanya berjarak sekitar 15 menit dari Airport KairoSedangkan lokasi kantor KBRI justru saat ini sedang tidak kondusif karena berada ditengah-tengah titik sentral aksi demontrasi.
‘’Saya tadi mendengar informasi dari Pak Dubes, kantor polisi di sebelah KBRI sudah dihancurkan massa dan ditinggal dalam kondisi tidak menentuJadi sudah kita putuskan untuk segera mengevakuasi warga kita dari sana secepatnya,’’ tegas Marty.
Kembali ditegaskan Marty, prioritas pemerintah saat ini tidak lagi pada menyelamatkan aset KBRI yang ada melainkan penyelamatan WNITerlebih lagi aparat keamanan seperti polisi, tidak lagi terlihat menjaga gedung-gedung perkantoran dan fasilitas publik.
‘’Pihak keamanan (Mesir) sudah tidak lagi terlihatKonsentrasi kita bukan lagi di KBRI-nya tapi pada warga kitaMahasiswa da 4.000an orang yang harus segera dievakuasi,’’ kata Marty.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6.100 Lebih WNI akan Dievakuasi Pulang
Redaktur : Tim Redaksi