Pesawat Pangdam Jatuh

Pesawat Terhempas di Ujung Timur Landasan Pacu

Jumat, 25 Juni 2010 – 07:29 WIB

TUBAN - Rencana TNI Angkatan Udara memberikan joy flight (penerbangan gembira) bagi para pejabat di Bali berakhir petakaSalah satu pesawat latih jenis KT-1 B Wong Bee yang digunakan unsur Muspida Provinsi Bali untuk mengikuti joy flight justru mengalami musibah dan meledak di ujung timur landasan pacu Bandara Ngurah Rai, sore kemarin (24/6).

Pesawat latih milik Skadron Pendidikan (Skadik) 102 Lanud Adisutjipto Jogjakarta itu sebenarnya sudah mendarat di Landasan Udara (Lanud) Ngurah Rai sejak Selasa (22/6) lalu

BACA JUGA: Pilih Pansel KPK, Todung Tolak Demokrat

Ketika itu, hanya empat pesawat latih yang mendarat
Padahal sedianya ada lima pesawat yang akan mendarat di Lanud Ngurah Rai.

Kelima pesawat latih tersebut sedianya digunakan untuk melatih para penerbang yang diproyeksikan menjadi instruktur penerbang di lingkungan TNI AU

BACA JUGA: Abdul Hadi Jamal Tegaskan Keterlibatan Jhonny Allen

Tercatat ada 16 siswa penerbang yang akan dilatih oleh 19 instruktur penerbang dari Skadik 102
Sebelumnya sebanyak 35 orang kru ground handling dari Skadik 102 sudah lebih dahulu mendarat di Lanud Ngurah Rai.

Informasi yang dihimpun Radar Bali, para penerbang tersebut akan dilatih mulai Kamis kemarin (24/6) hingga Rabu (30/6) mendatang

BACA JUGA: Hepatitis Mulai Jadi Pusat Perhatian Dunia

Para calon instruktur penerbang itu aan diproyeksikan sebagai instruktur penerbang di lingkungan Mabes TNI AU dan dilatih menggunakan sistim navigasi jarak jauh (NJJ)Keempat pesawat latih tersebut mendarat di Base Ops Lanud Ngurah Rai sekitar pukul 11.00 siang Kamis kemarin dan selanjutnya direncanakan untuk melakukan penerbangan gembira bersama para pejabat.

Sedianya para pejabat yang akan menjalani penerbangan gembira itu adalah Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto, Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Jefry Kauripan, dan Komandan Lanud Ngurah Rai Aldrin Petrus MonganBelakangan Gubernur Bali Mangku Pastika mendadak membatalkan rencananya mengikuti kegiatan penerbangan gembira tersebutAkhirnya pesawat latih yang rencananya ditumpangi oleh Gubernur Pastika ditumpangi oleh Pangdam IX/Udayana

Kata Kabag Humas Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali Teneng, Pak Gubernur tidak hadir di acara joy flight karena ada acara dengan KPK di Wisbha Sabha Kantor Gubernuran"Pak Gub tidak ada firasat apa-apa terkait tidak hadirnya dalam acara itu," sebut TenengTak disangka pesawat yang dipiloti oleh Komandan Skadik 102 Letkol Pnb Ramot CSinaga itu justru mengalami nasib naas dan jatuh di ujung landasan pacu.

Misi penerbangan tersebut dimulai sekitar pukul 14.55 siang atau maju 35 menit dari rencana penerbangan awalPenerbangan yang direncanakan berjalan selama 45 menit itu awalnya berjalan normalNamun sepuluh menit terakhir atau menjelang landing justru terjadi musibah.Empat pesawat yang terbang secara berirangan tersebut sejatinya hendak mendarat dan datang dari arah barat landasan pacuTiba-tiba pesawat yang berada di urutan paling depan langsung terbang ke atas seolah bermanuver dan memisahkan diri dari rombongan.

Tiba-tiba saja terdengar suara ledakan keras dan terlihat dua orang penumpang terlontar keluar dari pesawat menggunakan parasutKedua orang yang belakangan diketahui adalah Komandan Skadik 102 dan Pangdam IX/Udayana itu terlihat mendarat di areal bandara dan sempat berjalan agak terpincangSementara pesawat terhempas di ujung timur landasan pacu.

Kondisi tersebut kontan membuat administratur Bandara Ngurah Raid an TNI AU Lanud Ngurah Rai panikDua mobil pemadam kebakaran di bandara langsung dikerahkan ke lokasi terhempasnya pesawat pun demikian dengan ambulansPara wartawan yang berada di areal landasan pun langsung diminta menjauh dari landasan dan menunggu di dalam areal base opsSementara wartawan yang berada di luar base ops langsung dilarang untuk masuk ke dalam areal base ops.

Begitu api yang muncul dari pesawat itu berhasil dipadamkan, TNI AU langsung memasangi sekitar areal jatuhnya pesawat berikut serpihan-serpihannya itu dengan garis polisiSementara badan pesawat langsung ditutup dengan terpal berwarna putih.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar Dwi Putra, peristiwa naas tersebut diduga terjadi sekitar pukul 15.30 soreKetika itu, pesawat latih tersebut baru sekitar 15 menit terbang di udara dan hendak mendarat dari arah barat runwayTak disangka, pesawat yang ditumpangi Pangam IX/Udayana tersebut justru terhempas dan meledak di ujung landasan pacu

Beruntung pilot pesawat dan penumpang pesawat latih naas tersebut berhasil melontarkan diri dan mengembangkan parasutSementara tiga pesawat latih lainnya tetap melanjutkan pendaratan"Pesawat sebenarnya hendak landing dan tahu-tahu pesawat jatuhTapi Pilot dan Pangdam selamat karena sudah melontarkan diri sebelum pesawat itu terhempas dan meledakSedangkan pesawat lainnya tetap landingJadi posisinya memang sedang landing dan tidak hendak melakukan manuver," terang Sugianyar di depan Base Ops Lanud Ngurah Rai.

Sedangkan Komandan Lanud Ngurah Rai Letkol Pnb Aldrin Petrus Mongan dalam keterangan persnya mengatakan program penerbangan gembira ini memang dijadwalkan dalam program pelatihan instruktu penerbang ini"Dalam misi ini memang kita laksanakan pengenalan kepada muspida untuk mengkomunikasikan potensi udara kita," jelas Aldrin.

Aldrin sendiri mengaku tidak tahu persis kronologi musibah tersebut karena dirinya saat itu ikut dalam rombongan joy flight"Sampai kita landing yang kita tahu semua berjalan normalSetelah mendarat baru kita sama-sama mengetahui jika ada kejadian, karena saat itu saya juga dalam posisi di udara, dan dalam posisi nomor duaKita tadi datang dari arah runway serunai menuju arah doorwind, mungkin yang lebih jelas visualisasinya yang dibawah, karena kami sedang didalam pesawat," imbuhnya.

Pria asal Sulawesi Utara itu menyatakan selama berada di darat semuanya berjalan dengan normal sesuai prosedurBahkan komunikasi selama penerbangan berlangsung tidak pernah terjadi interrupt, influence, maupun sabotaseIa juga menampik bahwa kecelakaan terjadi karena pesawat hendak melakukan manuver penerbangan"Ini terbang gembira, terbang normalKita tidak dalam kapasitas untuk latihan-latihan (manuver)Ini latihan juga untuk navigasiUntuk latihan tertentu sudah ada tempatnya dan waktu yang lainPesawat ini juga termasuk masih baru diantara yang kita miliki dan sepengetahuan kami masih handal," katanya lagi.

Lalu bagaimana dengan cuaca? Perwira dengan pangkat dua mawar itu mengatakan cuaca sebenarnya dalam kondisi yang cukup baik, sehingga misi terbang tersebut dilanjutkanDiakui Aldrin, memang terdapat awan yang cukup banyak, namun tidak dalam posisi membahayakanPria yang juga meraih Wings-3 Skadik 201 itu menyatakan Pilot dan Pangdam dalam kondisi selamat"Barusan ini kami komunikasi (dengan pilot)Hanya karena ada komunikasi, percakapan kami hentikanPangdam juga bersama-sama dengan kami di dalam ruangan, berkomunikasi, dan bersyukur kepada TuhanTadi juga beliau sudah berpamitan untuk kembali," tegasnya.

Sementara untuk program pelatihan navigasi jarak jauh ini Aldrin mengaku masih harus menunggu keputusan dari atasannya"Program ini kan sudah adaNanti kita menunggu putusan dari atasan, akan dilanjutkan atau bagimannaKami sekarang dalam posisi menunggu, karena ada atasan yang memutuskan (program ini)," tandasnya.Rencananya tim investigasi dari Mabes TNI AU akan mendarat di Denpasar Kamis (24/6) malam untuk selanjutnya melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut(eps/aim/art)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Video Porno Ariel, Pelecehan Seksual pada 33 Anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler