jpnn.com - JAKARTA - Peserta tes CPNS di Universitas Haluoleo mengaku waswas jika hasil tes kompetensi dasar (TKD) dimanipulasi panitia lokal. Pasalnya, tidak ada pengawasan dari masyarakat saat pelaksanaan TKD.
"Walaupun nilainya sudah saya catat saat selesai mengerjakan tes, namun ini belum bisa dijadikan bukti. Andai kami dibolehkan membawa handphone, pasti saya foto untuk dijadikan bukti," kata salah seorang peserta CPNS, La Mpia, saat mengadu di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Selasa (2/12).
BACA JUGA: DPR Pastikan Revisi UU MD3 Tanpa DPD
Kekhawatiran ini menurut La Mpia, karena tidak menyangka dengan sistem tes online masih saja nilai mereka hilang. Yang mengecewakan saat dipertanyakan kepada panitia lokal, malah disuruh menunggu pengumuman resmi. Setelah pengumuman resmi keluar pada 25 November, hasilnya sama dengan yang dikeluarkan panitia lokal.
"Saya cek di Kemendikbud, mereka juga kaget karena ini kejadian langka. Kemendikbud juga tidak bisa berbuat apa-apa. Makanya harapan kami hanya di KemenPAN-RB saja," ucapnya.
BACA JUGA: Tahu ada Mafia Migas, Sri Edi: Kenapa Jokowi Tetap Naikkan BBM?
Jika nanti nama La Mpia dan 12 rekannya lainnya dimunculkan kembali daftar pengumuman, alumni Pascasarjana UGM ini malah pesimis bila tes kompetensi bidang (TKB) bisa berjalan objektif. Apalagi sistem tesnya hanya manual.
"Yang online dan pakai komputer saja bisa begini hasilnya, apalagi yang manual. Karena itu ini bisa jadi bahan kajian pemerintah untuk pelaksanaan tes tahun depan," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Fuad Amin dan Tersangka Pemberi Suap Saling Menyalahkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Dukungan Ical Berbeda dengan Data Masuk di Tim Verifikasi
Redaktur : Tim Redaksi