jpnn.com, BOGOR - Peringatan nasional 89 tahun Sumpah Pemuda digelar di Istana Bogor hari ini.
Presiden Joko Widodo, Menko Polhukam Wiranto, Menpora Imam Nahrawi, Ka-Barekraf Triawan Munaf, dan beberapa Menteri Kabinet Kerja serta pejabat negara menyatu bersama anak muda bangsa di Pesta Kebun Istana. Menjalin keakraban yang erat.
BACA JUGA: Pesan Menpora kepada Kader PMMD di Perayaan HSP ke-89
89 tahun momentum Sumpah Pemuda sejak dideklarasikan di Kramat Raya 106, Kwitang, Jakarta Pusat, kini memasuki era baru.
Pada peringatan hari bersejarah yang tidak muda ini, Sumpah Pemuda akan dikenang serta tetap menggelora dan mendarah daging setiap insan yang berjiwa muda.
BACA JUGA: Kemenpora Lepas Juara BLISPI Ikuti Turnamen di Barcelona
Era kini, lawan anak muda Indonesia bukan lagi penjajahan atau imperialisme gaya baru semata, melainkan tantangan zaman yang kian beragam, baik bibidang ilmu pengetahuan, teknologi, hingga hal-hal yang mendukung kokohnya sebuah bangsa.
Berangkat dari itu, perayaan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 kali ini digarap dengan konsep berbeda.
BACA JUGA: Kejurnas Tinju Antar SKO-PPLP Diharap Lahirkan Bibit Andal
Perayaan yang digaungkan sebagai 'gawean' anak muda ini bertujuan menunjukkan sekaligus memberikan komitmen kepada bangsa Indonesia bahwa saatnya anak muda tampil lewat prestasi, keahlian, kreativitas, dan inovasi masing-masing dalam partisipasi aktif pembangunan negeri.
"Masa depan sebuah negara berada pada tiga sektor utama yaitu energi, air, dan pangan. Semua kita punya, maka saya mengajak seluruh anak muda untuk inovatif ambil bagian berkarya nyata pada sektor-sektor itu," kata Presiden Jokowi.
"Problem utama kita pada letak geografis yang sulit menjangkau semuanya, oleh karenanya perubahan cepat dengan penguasaan teknologi, anak muda harus kuasai aplikasi sistem," tambah Presiden.
Sementara itu, Menpora juga mengacungkan jempol tentang konsep acara anak muda di Istana Bogor ini.
Dia menyatakan inilah kenyataan anak muda sekarang generasi milenial, aneka perbedaan tetapi tetap bisa bersatu.
"Waw, ini generasi zaman 'now', semua berkumpul disini dari berbagai latar belakang, dan di sini membuktikan dengan keberbedaan justru menyatu menjadi kekuatan untuk maju," kata Menpora.
Mengunggah kembali semangat Sumpah Pemuda 1928, pada 28 Oktober 2017 ini dikumandangkan Komitmen Pemuda Indonesia, yang pembacaannya dipandu oleh Michael Jakarimilena.
"Kami Pemuda Indonesia, diatas segala perbedaan kami bersyukur dan bersatu untuk menjaga keragaman dan kekayaan tanah air Indonesia. Dengan semangat dan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia kami bersumpah menjaga dan mempertahankan persatuan Indonesia. Atas nama cinta pada sejarah dan masa depan Indonesia kami berjuang untuk menjunjung tinggi budaya dan bahasa Indonesia. Untuk kemajuan dan kehormatan Indonesia kami bekerja sekuat tenaga untuk berkarya memberikan yang terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami Pemuda Indonesia, kita tidak sama, kita bekerjasama," ucap Michael.
Acara diwarnai dengan unjuk kegemaran Presiden dalam bersepeda, bulutangkis, basket, dan panahan, kemudian diakhiri dengan menyanyikan bersama-sama lagu Bagimu Negeri.
Hadir Mensesneg Pratikno, Menkominfo Rudi Antara, Kastaf Keprisedenan Teten Masduki.
Tampak juga dalam undangan para Paskibraka, atlet-atlet Juara ASEAN Para Games, dan Pramuka.
Ada pun beberapa wirausaha muda yang turut hadir seperti CEO Go-Jek Nadiem Makarim, CEO Kitabisa M Alfatih Timur, penulis dan penggiat kreatif Fahd Pahdepie, sejarawan Asep Kambali dan anak-anak muda kreatif lain.
Mereka tampil mewakili seluruh anak muda Indonesia, bukan sebatas sebagai individu dari perusahaan atau kelompok. (cah/adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HSP 2017: Momentum Wujudkan Sentra Pemberdayaan Pemuda
Redaktur & Reporter : Natalia